Pemulihan Fungsi Ekologis Situ Gugur Depok di Tengah Ancaman Permukiman Warga

Date: 2025-05-07

Category: Transportasi

Rangkuman Situ Gugur, sebuah danau alami seluas sekitar 8 hektar yang terletak di Pasir Putih, Sawangan, Kota Depok, mengalami hilangnya fungsi ekologis sejak tahun 1966 akibat jebolnya tanggul dan alih fungsi lahan menjadi permukiman. Wali Kota Depok, Supian Suri, bersama anggota DPRD dan perwakilan warga, melakukan peninjauan pada 5 Mei 2025 untuk memulai upaya pemulihan fungsi ekologis kawasan tersebut. Meskipun sebagian besar area telah bersertifikat milik warga dan beralih menjadi hunian, masih terdapat sumber mata air aktif yang menunjukkan potensi pemulihan. Supian menegaskan pentingnya menyelamatkan sisa lahan yang tersisa, sekitar 1,5 hektare, dan mengutamakan penyelamatan lingkungan daripada perdebatan administratif mengenai kepemilikan tanah. Upaya ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mengembalikan ruang terbuka dan area resapan air di Depok yang semakin padat dan rentan terhadap banjir.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Wali Kota Depok, Supian Suri, menekankan pentingnya mengembalikan fungsi ekologis Situ Gugur yang kini telah beralih menjadi permukiman. Ia menyatakan bahwa penyelamatan lingkungan harus diprioritaskan di atas urusan administratif, dengan harapan dapat menyelamatkan sisa lahan yang masih memiliki potensi sebagai danau alami. Supian mengungkapkan bahwa meskipun lahan tersebut telah bersertifikat milik warga, masih ada peluang untuk memulihkan sekitar 1,5 hektare. Ia berharap langkah ini dapat menjadi awal penyelamatan kawasan resapan air di Depok. Dari sisi Konservatif: Supian Suri menegaskan bahwa Situ Gugur yang kini hampir lenyap akibat pemukiman harus dikembalikan ke fungsi ekologisnya. Ia mengkritik perdebatan administratif yang dapat mengancam keberadaan lahan tersebut, menekankan bahwa penyelamatan lingkungan lebih penting. Situ Gugur, yang dulunya merupakan danau seluas 8 hektare, kini terancam hilang jika tidak segera diselamatkan. Supian menyatakan bahwa meskipun ada tantangan terkait status sertifikat tanah, Pemkot tetap berkomitmen untuk memperjuangkan sisa ruang yang bisa diselamatkan demi kepentingan ekologis.