Try Sutrisno Hadiri Halal Bihalal Purnawirawan TNI di Tengah Tuntutan Pencopotan Wapres Gibran dan Reshuffle Kabinet

Date: 2025-05-07

Category: Politik

Rangkuman Pada tanggal 6 Mei 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri acara halal bihalal bersama purnawirawan TNI dan Polri di Balai Kartini, Jakarta. Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya kembali pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta mengingatkan bahwa banyak elite yang tidak memahami arti penting dari pasal-pasal tersebut. Ia juga memberikan penghormatan kepada generasi muda angkatan 1945 yang berani memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, serta menyoroti keberanian pemimpin muda seperti Jenderal Sudirman dan Ignatius Slamet Riyadi. Selain itu, Prabowo memberikan hormat kepada Wapres ke-6, Try Sutrisno, dan berkelakar dengan menyebut Menteri Koordinator AHY dan Sugiono sebagai "purnawirawan remaja". Dalam konteks yang lebih luas, Prabowo juga mengungkapkan keheranannya terhadap tuduhan bahwa TNI ingin menjadi diktator, menegaskan bahwa reformasi 1998 berhasil berkat peran TNI dan Polri. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk pejabat pemerintah dan purnawirawan lainnya, serta diwarnai dengan dukungan penuh terhadap program pemerintah.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: terdapat ketidakpuasan terhadap tuntutan Forum Purnawirawan TNI-Polri yang meminta pencopotan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan reshuffle kabinet. Artikel-artikel liberal mungkin menyoroti pentingnya stabilitas pemerintahan dan perlunya dialog konstruktif daripada tindakan tegas yang dapat memicu ketegangan politik lebih lanjut. Mereka mungkin juga menekankan perlunya menghormati proses demokrasi dan prinsip trias politika dalam menghadapi aspirasi tersebut. Dari sisi Konservatif: Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kembali pada jati diri bangsa dan nilai-nilai Pancasila serta UUD 1945. Dalam pidatonya, ia mengkritik elite yang dianggap tidak memahami arti penting konstitusi dan mengingatkan akan pola pecah belah yang telah ada sejak era kolonial. Tuntutan dari Forum Purnawirawan TNI-Polri untuk mencopot Gibran dan reshuffle kabinet dianggap sebagai langkah untuk memperkuat pemerintahan dan menegakkan disiplin di kalangan aparat negara.