"Pemanfaatan Bersama Jaringan Transmisi (PBJT) Sebagai Solusi untuk Menarik Investasi Energi Terbarukan di Indonesia"

Date: 2025-05-07

Category: Bisnis

Rangkuman Dara Baro, sebuah UMKM fesyen yang didirikan oleh Dimita Agustin, berhasil memanfaatkan limbah sisa kain wastra Nusantara untuk menciptakan produk fesyen berkelanjutan yang telah dikenal hingga ke Jepang dan Prancis. Dengan mengusung teknik boro, yang merupakan metode menjahit dan menambal kain bekas, Dara Baro menunjukkan bahwa sisa kain dapat diubah menjadi busana bernilai tinggi. Pada 22 April 2025, sejalan dengan Hari Bumi, mereka menegaskan komitmen terhadap kelestarian alam dan mengajak generasi muda untuk berkontribusi dalam industri kreatif yang berdampak sosial dan lingkungan. Selain itu, UMKM ini juga aktif dalam edukasi dengan melibatkan siswa magang dari sekolah mode. Dara Baro telah menerima penghargaan Best Eco Friendly Product dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta mendapatkan dukungan dari Pertamina dalam upaya meningkatkan keberlanjutan dan dampak positif bagi masyarakat. Di sisi lain, proyek Bandara Kertajati, yang dibangun antara 2015 hingga 2018 dengan biaya Rp 2,6 triliun, diharapkan dapat melayani hingga 12 juta penumpang per tahun, namun hingga kini belum mencapai target tersebut. Pembangunan infrastruktur yang masif di Indonesia selama pemerintahan Jokowi menciptakan tantangan terkait potensi korupsi, di mana laporan menunjukkan bahwa sebagian besar anggaran proyek Strategis Nasional diduga disalahgunakan. Hal ini menyoroti pentingnya perencanaan yang terukur dan kredibel dalam pembangunan infrastruktur untuk menghindari masalah serupa di masa depan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Lembaga think tank bidang energi, Institute for Essential Services Reform (IESR), menekankan pentingnya pemanfaatan bersama jaringan transmisi (PBJT) sebagai solusi untuk menarik investasi energi terbarukan di Indonesia. Mereka percaya bahwa kebijakan ini dapat mendorong pemanfaatan potensi energi terbarukan tanpa membebani anggaran negara. IESR juga menunjukkan bahwa skema PBJT memungkinkan akses terbuka bagi pihak non-utilitas untuk menggunakan infrastruktur jaringan, yang dapat membantu perusahaan mencapai target energi terbarukan mereka dan memberikan pendapatan jangka panjang bagi PLN. Dari sisi Konservatif: Tidak ada perspektif konservatif yang tersedia.