Optimalisasi Program Forkesi untuk Pembinaan Anak Berkebutuhan Khusus di Sumatera Selatan

Date: 2025-05-07

Category: Politik

Rangkuman Novel Baswedan, mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menerima penghargaan UMY Awards 2025 dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 28 April 2025, sebagai pengakuan atas dedikasinya di bidang hukum dan hak asasi manusia. Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian peringatan Milad ke-44 UMY dan dianggap sebagai bukti integritas dalam perjuangan melawan korupsi, terutama saat Novel menangani kasus besar seperti proyek e-KTP. Di sisi lain, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumatera Selatan mengoptimalkan program Forum Keluarga Spesial Indonesia (Forkesi) untuk mendukung anak-anak berkebutuhan khusus, dengan kegiatan seperti pentas seni yang memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengekspresikan diri. Sementara itu, dalam sidang dugaan korupsi yang melibatkan mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong, eks Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Dayu Padmara Rengganis, memberikan jawaban yang berputar-putar mengenai kondisi keuangan perusahaan dan skema pengendalian harga gula, yang menimbulkan kebingungan di antara para peserta sidang.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan, menerima penghargaan UMY Awards 2025 atas dedikasinya di bidang hukum dan hak asasi manusia. Penghargaan ini dianggap sebagai bukti integritas dan komitmen Novel dalam memberantas korupsi, terutama saat menangani kasus-kasus besar seperti proyek e-KTP. Pemberian penghargaan ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus mendukung upaya antikorupsi di Indonesia. Dari sisi Konservatif: Terdapat perhatian terhadap jawaban eks Direktur Utama PT PPI, Dayu Padmara Rengganis, yang dianggap berputar-putar saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang dugaan korupsi. Tom Lembong mempertanyakan kemampuan PT PPI dalam mengendalikan harga gula meskipun dalam kondisi keuangan yang buruk. Penjelasan Dayu mengenai cash flow yang ada tampak membingungkan dan menimbulkan keraguan tentang transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan perusahaan negara.