Menteri PKP Tinjau Ketersediaan Layanan Dasar dan Kelayakan Hunian Pekerja di KITB Batang

Date: 2025-05-07

Category: Bisnis

Rangkuman Menteri Perumahan dan Permukiman, Maruarar Sirait, menyoroti pentingnya ketersediaan layanan kebutuhan dasar di sekitar rumah susun kawasan industri terpadu Batang (KITB) pada Selasa sore. Ia menekankan perlunya mini market dan warung makan yang dikelola oleh pelaku UMKM untuk mendukung kebutuhan harian pekerja, terutama yang bekerja dalam sistem bergilir. Selain itu, variasi tipe kamar di rumah susun, mulai dari sederhana hingga berpendingin udara, memberikan fleksibilitas bagi pekerja dalam memilih hunian sesuai kemampuan ekonomi. Maruarar juga mengamati fasilitas hunian dan berdialog dengan penghuni untuk mendengar pengalaman mereka. Di sisi lain, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jakarta masih mengkaji usulan kenaikan tarif layanan Transjakarta yang saat ini sebesar Rp 3.500, yang belum mengalami perubahan sejak 2005. Ia menyatakan bahwa belum ada keputusan resmi mengenai penyesuaian tarif tersebut. Pramono juga mengumumkan rencana untuk meluncurkan enam trayek baru sebelum Agustus atau September, guna memperluas jaringan transportasi umum dan menghubungkan wilayah padat dengan kawasan yang sebelumnya hanya dapat diakses dengan kendaraan pribadi.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Menteri perumahan dan permukiman menekankan pentingnya ketersediaan layanan dasar seperti mini market dan warung makan untuk mendukung kebutuhan harian pekerja. Penekanan pada variasi tipe kamar dan fleksibilitas hunian mencerminkan perhatian terhadap kesejahteraan pekerja, dengan fokus pada hunian yang layak, sehat, dan terjangkau. Dialog dengan penghuni rumah susun menunjukkan pendekatan yang inklusif dan responsif terhadap pengalaman mereka. Dari sisi Konservatif: Menteri menyoroti perbaikan dalam penataan hunian yang lebih baik dibandingkan dengan konsep awal berupa barak. Ada perhatian terhadap perencanaan yang hati-hati, termasuk jarak ke tempat kerja dan zonasi berdasarkan gender, yang menunjukkan pendekatan pragmatis dalam pengelolaan fasilitas pendukung untuk pekerja industri.