Dedi Mulyadi Tegaskan Larangan Wisuda di Jabar Sementara Warga Srengseng Sawah Tolak Pembukaan Helen's Live Bar Dekat Sekolah

Date: 2025-05-07

Category: Kejahatan

Rangkuman Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan penggeledahan di rumah mantan pejabat Mahkamah Agung, Zarof Ricar, pada akhir bulan Oktober 2024, terkait dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dalam penggeledahan tersebut, ditemukan boks kontainer berisi uang tunai ratusan miliar rupiah dan puluhan kilogram emas. Zarof ditangkap karena diduga terlibat dalam pengurusan vonis bebas untuk Gregorius Ronald Tannur dan kini sedang diadili atas dakwaan menerima gratifikasi sebesar Rp 915 miliar dan 51 kg emas selama menjabat. Selain itu, di Jakarta Selatan, pembukaan Helen's Live Bar di Hotel Kartika One menuai penolakan dari warga setempat yang khawatir akan dampaknya terhadap lingkungan pendidikan di sekitar, meskipun ada juga warga yang melihat potensi keuntungan dari kehadiran bar tersebut. Di sisi lain, di Mahkamah Konstitusi, hakim mencecar pasangan calon bupati Banggai terkait sumbangan Rp 100 juta yang dituduhkan berasal dari mereka, yang ternyata merupakan hasil pengajuan proposal dari panitia masjid. Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan larangan wisuda di sekolah-sekolah di wilayahnya, meskipun Mendikdasmen menyatakan bahwa wisuda diperbolehkan asal tidak membebani orang tua siswa.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Pembukaan Helen's Live Bar di Jakarta Selatan menuai penolakan dari sebagian warga, namun ada juga yang melihatnya sebagai peluang ekonomi. Beberapa warga berpendapat bahwa kehadiran bar dapat memberikan keuntungan, seperti peluang kerja bagi ojek dan parkir. Mereka menekankan bahwa penjualan minuman beralkohol sudah umum di Jakarta dan tidak menjadi masalah selama tidak mengganggu lingkungan. Dari sisi Konservatif: Penolakan terhadap Helen's Live Bar didasarkan pada kekhawatiran warga mengenai dampak negatifnya terhadap lingkungan sekitar, terutama karena lokasinya yang dekat dengan sekolah. Ada spanduk penolakan yang dipasang, menunjukkan ketidaksetujuan yang kuat dari sebagian masyarakat. Meskipun ada beberapa warga yang tidak mempermasalahkan keberadaan bar, penolakan ini dianggap mewakili suara mayoritas yang khawatir akan pengaruh bar terhadap komunitas.