Penguatan Pendidikan Dasar untuk Membangun Talenta AI dan Kemampuan Berpikir Kritis di Indonesia

Date: 2025-05-07

Category: Agama

Rangkuman Pada tanggal 29 April 2025, Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk, mengajak pemerintah daerah untuk mendukung program penyediaan tiga juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam Rapat Koordinasi Teknis Perumahan Perdesaan di Jakarta, Ribka menekankan pentingnya sinergi antara kementerian dan lembaga terkait untuk mencapai target tersebut. Sementara itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengumumkan bahwa mulai tahun ajaran 2025-2026, siswa SD hingga SMA akan mempelajari mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian dari kurikulum pilihan, dengan pelatihan guru yang sedang dipersiapkan. Di sisi lain, Menko PMK Pratikno menekankan pentingnya penguatan kemampuan berpikir kritis dan logika dalam pendidikan untuk menghadapi perkembangan AI. Dalam berita lain, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, mengingatkan pentingnya belajar dari pengalaman negara lain dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pencegahan. Di Bukittinggi, Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan nama Jalan Haji Usmar Ismail sebagai penghormatan kepada tokoh perfilman Indonesia, sementara Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengusulkan pendidikan karakter bagi siswa bermasalah di barak militer. Terakhir, Kementerian Agama menyiapkan 300 hotel di Mekkah dan Madinah untuk jemaah haji 2025, memastikan akomodasi yang dekat dengan tempat ibadah.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, menekankan pentingnya penguatan kemampuan berpikir kritis dan logika dalam pendidikan dasar untuk mempersiapkan generasi masa depan menghadapi perkembangan kecerdasan buatan. Ia menyatakan bahwa Indonesia harus menjadi pengembang AI dan bukan hanya pengguna, serta menekankan perlunya kurikulum yang menanamkan dasar-dasar logika dan numerasi. Pratikno juga mengingatkan bahwa kemajuan AI harus disikapi secara bijak dan kritis, serta mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri untuk mencetak talenta unggul di bidang AI.