Program Cofiring Biomassa di Aceh Jaya: Menciptakan Lapangan Kerja dan Keberlanjutan Melalui Pemanfaatan Limbah Kayu dan Penanaman Pohon Gamal serta Kaliandra

Date: 2025-05-07

Category: Bisnis

Rangkuman Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjamin keamanan Mbah Tupon (68) selama proses penyelesaian sengketa tanah miliknya yang sertifikatnya telah beralih nama tanpa sepengetahuannya. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengunjungi Mbah Tupon dan meminta bantuan aparat keamanan untuk melindungi keluarga Mbah Tupon dari pihak-pihak yang mungkin memanfaatkan situasi. Kasus ini telah dilaporkan ke Polda DIY, dan tim hukum telah dibentuk untuk menginvestigasi fakta-fakta terkait. Di Aceh Jaya, program cofiring biomassa yang memanfaatkan limbah kayu sebagai bahan bakar di PLTU telah membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat. Sejak 2021, PT Palma Banna Mandiri telah menyuplai biomassa dan mempekerjakan warga, termasuk mantan kombatan, untuk mengumpulkan limbah kayu. Program ini bertujuan untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, ada rencana untuk menanam pohon gamal dan kaliandra sebagai bahan baku berkelanjutan untuk cofiring. Di Jakarta, anggota DPR Fathi menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan aset Danantara, yang diproyeksikan mencapai hampir 1 triliun dolar AS. Ia mendukung pengelolaan yang akuntabel dan bersih dari praktik merugikan, serta seleksi pegawai yang adil tanpa diskriminasi.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Program cofiring biomassa di Aceh Jaya dianggap sebagai langkah positif untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Penanaman pohon gamal dan kaliandra di lahan milik eks kombatan gam dan masyarakat setempat dipandang sebagai solusi inovatif untuk memastikan pasokan bahan baku yang berkelanjutan. Kerja sama dengan kelompok tani lokal menunjukkan komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi lokal. Dari sisi Konservatif: Program ini dilihat sebagai upaya pragmatis untuk memanfaatkan sumber daya lokal dan meningkatkan efisiensi energi. Penekanan pada kontrak antara perusahaan dan penyedia woodchips menunjukkan pendekatan bisnis yang realistis. Namun, ada kekhawatiran mengenai pengelolaan lahan dan potensi dampak jangka panjang dari penanaman pohon yang mungkin tidak sepenuhnya dipertimbangkan.