KPK Selidiki Kasus Korupsi Pengadaan Iklan di Bank BJB, Terseret Nama Ridwan Kamil dan Lima Tersangka Lainnya

Date: 2025-04-22

Category: Korupsi

Rangkuman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB yang melibatkan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK). Kasus ini dimulai pada tahun 2021 dan melibatkan lima tersangka, termasuk mantan Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, dan pejabat lainnya. KPK telah melakukan penggeledahan di rumah RK pada Maret 2025 dan menyita barang-barang, termasuk motor Royal Enfield miliknya, yang saat ini masih berada di Bandung. KPK berjanji akan memeriksa RK secepatnya, meskipun belum ada kepastian tanggalnya. Dalam penyidikan, KPK menemukan adanya pelanggaran dalam proses pengadaan yang melibatkan penunjukan agensi yang tidak sesuai ketentuan, serta selisih uang yang signifikan antara yang diterima agensi dan yang dibayarkan ke media, mencapai Rp 222 miliar. KPK juga telah memeriksa beberapa pejabat Bank BJB untuk mendalami rekayasa pengadaan yang terjadi.

Analisis Dari sisi liberal: Dalam kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB, KPK telah menetapkan lima orang tersangka, termasuk mantan Dirut Bank BJB. Penyelidikan ini menunjukkan adanya pelanggaran hukum yang serius, termasuk penunjukan agensi yang tidak sesuai ketentuan dan adanya selisih uang yang signifikan. KPK mencatat potensi kerugian negara mencapai Rp 222 miliar, yang mencerminkan perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan publik. Dari sisi konservatif: KPK masih mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB, di mana nama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, terseret. Meskipun belum diperiksa, KPK berjanji akan segera memanggil RK. Penyelidikan ini menunjukkan bahwa pengadaan agensi dilakukan dengan cara yang melanggar ketentuan, dan ada indikasi bahwa pengadaan tersebut dirancang untuk keuntungan pribadi. KPK telah menggeledah rumah RK dan menyita barang-barang, termasuk motor, sebagai bagian dari penyidikan.