Jutaan Warga Kanada Memilih di Tengah Ancaman Kedaulatan dari Donald Trump dan Dinamika Politik Menjelang Pemilu

Date: 2025-05-07

Category: Politik

Rangkuman Pada tanggal 28 April 2025, jutaan warga Kanada mengantre untuk memberikan suara dalam pemilihan umum di tengah ancaman dari Presiden AS, Donald Trump, yang menyatakan bahwa Kanada bisa menjadi negara bagian ke-51 AS. Dengan 28.525.638 pemilih terdaftar, sekitar 7,3 juta pemilih menggunakan hak suaranya selama pemungutan suara awal. Hasil awal pemilu diperkirakan akan diumumkan setelah pukul 19.00 EST. Sementara itu, di Indonesia, PT Semen Indonesia (SIG) berkomitmen untuk memaksimalkan penggunaan produk lokal guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2024, SIG menghabiskan Rp23,06 triliun untuk produk dalam negeri, yang mencerminkan peningkatan penggunaan suku cadang lokal sebesar 20,70% dibandingkan tahun sebelumnya. Di bidang pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia sedang menunggu peraturan menteri untuk menerapkan mata pelajaran kecerdasan buatan dan coding di sekolah dasar hingga menengah, yang direncanakan mulai tahun ajaran 2025-2026. Terakhir, layanan Samsat Keliling di Tangerang, Depok, dan Bekasi dibuka pada 29 April 2025 untuk memudahkan warga dalam membayar pajak kendaraan tahunan dan mengikuti program pemutihan denda pajak yang berlangsung hingga 30 Juni 2025.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Jutaan warga Kanada menunjukkan partisipasi aktif dalam pemilihan umum, dengan lebih dari 7,3 juta pemilih menggunakan hak suara mereka. Ancaman dari Donald Trump mengenai potensi aneksasi Kanada menjadi isu yang signifikan dalam kampanye, menciptakan kesadaran akan pentingnya kedaulatan negara. Pemimpin partai liberal, Mark Carney, mendapatkan dukungan tinggi sebagai calon perdana menteri, mencerminkan keinginan masyarakat untuk melanjutkan kebijakan yang mendukung independensi dan stabilitas. Dari sisi Konservatif: Pemilihan umum di Kanada diwarnai oleh pernyataan kontroversial Donald Trump yang mengusulkan agar Kanada bisa menjadi negara bagian ke-51 AS. Meskipun ada ancaman tersebut, partai konservatif menunjukkan dukungan yang kuat dengan 47 persen, mencerminkan keinginan untuk perubahan dalam kepemimpinan. Pierre Poilievre, pemimpin partai konservatif, mendapatkan dukungan yang signifikan, menunjukkan bahwa banyak warga Kanada menginginkan pendekatan yang lebih tegas terhadap isu-isu kedaulatan dan hubungan dengan AS.