Bank Mandiri Catat Pembiayaan Berkelanjutan Rp294 Triliun di Kuartal I 2025, Sementara Warga Bekasi Tertipu Lowongan Kerja Bodong Ratusan Ribu Rupiah

Date: 2025-05-07

Category: Bisnis

Rangkuman PT Bank Mandiri Tbk mencatatkan pertumbuhan portofolio pembiayaan berkelanjutan sebesar 11,1 persen menjadi Rp294 triliun pada kuartal I 2025, dengan portofolio hijau dan sosial masing-masing tumbuh 13,4 persen dan 9 persen. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menekankan komitmen bank dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan, sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai net zero emission pada 2060. Selain itu, platform digital Livin’ by Mandiri mencapai nilai transaksi Rp1.070 triliun, tumbuh 16 persen, dengan frekuensi transaksi mencapai 1,1 miliar. Di sisi lain, Kementerian Desa memaparkan cara pembentukan koperasi desa (kopdes) untuk memperkuat ekonomi desa, dengan target 80.000 koperasi di seluruh Indonesia. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sumsel mengoptimalkan program Forum Keluarga Spesial Indonesia (Forkesi) untuk mendukung anak-anak berkebutuhan khusus. Terakhir, pembentukan tiga satuan tugas oleh Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk mendukung perundingan tarif dengan Amerika Serikat, diharapkan dapat mempercepat proses negosiasi terkait kebijakan tarif impor yang berdampak pada Indonesia.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: terdapat fokus pada inovasi digital dan pertumbuhan yang signifikan dalam transaksi perbankan, dengan penekanan pada inklusivitas dan akses keuangan bagi masyarakat. Artikel menyoroti pentingnya transformasi berkelanjutan untuk memberikan nilai tambah kepada nasabah dan memperkuat hubungan jangka panjang. Ada juga penekanan pada kontribusi digitalisasi terhadap peningkatan pendapatan non-bunga dan efisiensi operasional. Dari sisi Konservatif: terdapat penekanan pada kebijakan tarif yang ditetapkan oleh Presiden AS dan dampaknya terhadap Indonesia. Artikel menyoroti pembentukan tiga satgas untuk mendukung negosiasi tarif, dengan harapan bahwa pendekatan yang diambil adalah win-win solution. Ada juga penekanan pada arahan Presiden Prabowo untuk tidak membedakan negara dalam tawaran yang diajukan, serta pentingnya deregulasi untuk mempercepat proses perundingan.