"Kolaborasi Universitas Diponegoro dan Industri dalam Pengolahan Limbah untuk Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Demak"

Date: 2025-05-07

Category: Bisnis

Rangkuman Universitas Diponegoro (Undip) di Semarang berkolaborasi dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan PT PLN untuk mengolah limbah demi memberdayakan masyarakat pesisir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Rektor Undip, Prof. Suharnomo, menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam memberikan manfaat bagi masyarakat melalui program yang berfokus pada pemanfaatan limbah, yang tidak hanya menjaga lingkungan tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal. Program ini termasuk penggunaan limbah abu batu bara (faba) untuk pembangunan terumbu karang buatan, yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Sementara itu, di Kabupaten Kudus, Perum Bulog Cabang Pati telah menyerap 3.150 ton gabah dan beras dari petani dengan harga sesuai harga pembelian pemerintah, mendukung swasembada pangan. Kepala Gudang Bulog Kudus, Eko Setiawan, menyatakan bahwa penyerapan ini akan terus bertambah seiring dengan panen yang masih berlangsung di beberapa lahan. Upaya ini juga didukung oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kudus yang berfokus pada peningkatan luas areal tanam.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Universitas Diponegoro menunjukkan komitmennya untuk memberdayakan masyarakat pesisir melalui kolaborasi dengan industri dalam mengolah limbah. Rektor menyatakan pentingnya peran perguruan tinggi dalam memberikan manfaat bagi masyarakat, dengan fokus pada inovasi yang tidak hanya menjaga lingkungan tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal. Program ini bertujuan untuk memberdayakan nelayan dan generasi muda, serta menunjukkan bagaimana limbah dapat dikelola untuk menciptakan solusi yang bermanfaat. Dari sisi Konservatif: Perum Bulog melakukan penyerapan gabah dan beras petani di Kabupaten Kudus dengan harga sesuai pemerintah, menunjukkan dukungan terhadap petani lokal. Kepala gudang menekankan bahwa meskipun musim panen pertama telah berlalu, masih ada lahan yang dipanen, dan penyerapan akan terus bertambah. Upaya ini dianggap penting untuk mendukung swasembada pangan dan meningkatkan luas areal tanam, mencerminkan perhatian terhadap ketahanan pangan dan ekonomi pertanian.