Kekerasan dan Penangkapan: Tindakan Premanisme Ormas di Depok dan Pengeroyokan oleh Anggota TNI di Serang

Date: 2025-04-22

Category: Kejahatan

Rangkuman Pada tanggal 18 April 2025, terjadi aksi pengeroyokan yang melibatkan sekelompok debt collector terhadap seorang korban berinisial RB di halaman Polsek Bukitraya, Riau. Peristiwa ini dipicu oleh upaya penarikan mobil korban yang ditolak, yang kemudian berujung pada keributan dan perusakan kendaraan korban. Empat orang debt collector, yang dipimpin oleh A alias Kevin, telah ditangkap dan dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. Polda Riau juga sedang memburu tujuh pelaku lainnya dan mengimbau mereka untuk menyerahkan diri. Sementara itu, di Depok, pada hari yang sama, anggota ormas GRIB Jaya melakukan penganiayaan terhadap anggota kepolisian dan membakar mobil polisi setelah ketua mereka, TS, ditangkap. Dalam insiden ini, enam orang tersangka telah ditangkap, sementara empat lainnya masih buron. Tindakan premanisme ini terjadi saat petugas berusaha menangkap TS yang terlibat dalam kasus pengancaman dan kepemilikan senjata api. Kedua peristiwa ini menunjukkan tantangan dalam penegakan hukum dan keamanan publik, serta respons tegas dari pihak kepolisian terhadap pelanggaran hukum.

Analisis Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi konservatif: Polda Riau bertindak tegas dengan menangkap empat debt collector yang terlibat dalam pengeroyokan di depan Polsek Bukitraya. Penangkapan ini dipimpin oleh A alias Kevin, dan pihak kepolisian masih memburu tujuh pelaku lainnya. Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, menegaskan bahwa setiap pelanggaran hukum, baik oleh masyarakat umum maupun anggota kepolisian, akan ditindak secara profesional dan transparan. Pencopotan Kapolsek Kompol Syafnil dianggap sebagai langkah evaluasi atas kepemimpinan dan respons dalam menjaga keamanan wilayah. Pihak kepolisian tidak akan mentolerir tindakan premanisme yang berkedok debt collector.