Perayaan Kebaya Nusantara: Istri Mensos dan Wamensos Tampilkan Peran Perempuan Indonesia dalam Diplomasi Budaya

Date: 2025-04-29

Category: Agama

Rangkuman Acara 'Celebrating Indonesia Heritage: Women in Kebaya' diadakan pada Jumat, 25 April, di Aula Nusantara Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, menampilkan istri Menteri Sosial RI, Fatma Saifullah Yusuf, dan istri Wakil Menteri Sosial RI, Intan Nurul Fadilah Agus Jabo, yang tampil menawan dalam kebaya Nusantara karya desainer Putri Pare Setiawati. Acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan diplomasi melalui budaya dan mencerminkan peran perempuan dalam masyarakat. Fatma menyatakan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar peragaan busana, melainkan juga sebagai simbol kekuatan tradisi dan semangat emansipasi perempuan. Selain itu, sejumlah tokoh perempuan dari berbagai sektor, termasuk Wakil Menteri dan istri duta besar, turut berpartisipasi, merayakan keberdayaan perempuan Indonesia. Penasehat DWP Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Ayu Heni Rosan, menekankan pentingnya peran perempuan dalam berbagai bidang, tidak hanya sebagai ibu dan istri, tetapi juga sebagai pemimpin dan profesional. Acara ini juga diwarnai dengan penampilan aktris Christine Hakim dan penyanyi Putri Ariani, yang menambah kekuatan emosional dengan monolog dan lagu yang menggambarkan perjuangan emansipasi perempuan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Acara 'Celebrating Indonesia Heritage: Women in Kebaya' dipandang sebagai momen penting untuk merayakan kekuatan dan peran perempuan Indonesia dalam berbagai sektor. Penekanan pada semangat emansipasi perempuan dan penghormatan terhadap R.A. Kartini menjadi sorotan utama. Perempuan tidak hanya diidentifikasi sebagai ibu dan istri, tetapi juga sebagai pemimpin, profesional, dan advokat. Kegiatan ini dianggap sebagai simbol kebanggaan budaya yang memperkuat hubungan diplomatik melalui budaya, mencerminkan keberagaman peran perempuan dalam masyarakat. Dari sisi Konservatif: Acara ini diakui sebagai upaya untuk mempererat hubungan diplomasi melalui budaya, dengan penekanan pada tradisi dan nilai-nilai yang telah ada. Penampilan istri-istri pejabat dan duta besar menunjukkan pentingnya peran perempuan dalam menjaga warisan budaya. Ada penekanan pada kekuatan tradisi dan semangat emansipasi, tetapi dengan fokus pada peran perempuan dalam konteks keluarga dan masyarakat yang lebih luas.