TALAS

News List Add New Article

Dedi Mulyadi Tanggapi Kritikan Terhadap Kebijakan Penghapusan Wisuda dan Larangan Studi Wisata di Jawa Barat

News Image

Date: 2025-04-29

Category: Politik

Rangkuman Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengusulkan agar perpisahan sekolah dilakukan secara mandiri tanpa melibatkan sekolah, sebagai respons terhadap kritik mengenai kebijakan penghapusan kegiatan wisuda di tingkat pendidikan rendah. Pada 26 April 2025, Dedi bertemu dengan seorang remaja perempuan dari Kabupaten Bekasi yang mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan tersebut melalui video viral. Dedi berpendapat bahwa wisuda seharusnya hanya dilakukan di jenjang pendidikan tinggi, karena biaya yang ditanggung orangtua untuk wisuda di tingkat TK, SMP, dan SMA dianggap tidak sebanding dengan manfaatnya. Ia menekankan pentingnya mengurangi beban ekonomi bagi orangtua, terutama di tengah kondisi sosial ekonomi yang sulit di Jawa Barat, di mana banyak orangtua menghadapi tantangan finansial. Meskipun Dedi Mulyadi memiliki alasan kuat di balik kebijakannya, remaja tersebut tetap berargumen bahwa perpisahan adalah momen penting bagi siswa untuk berinteraksi dengan teman-teman setelah lulus, dan seharusnya tetap diadakan dengan biaya yang minim. Diskusi ini mencerminkan perdebatan antara kepentingan ekonomi masyarakat dan hak anak untuk merayakan pencapaian pendidikan mereka.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Terdapat penekanan pada hak anak untuk merayakan momen penting dalam pendidikan, seperti wisuda, yang dianggap sebagai kesempatan berharga untuk mengenang proses belajar dan berinteraksi dengan teman-teman. Argumen ini disampaikan oleh seorang remaja yang menolak kebijakan penghapusan wisuda, menyoroti pentingnya acara tersebut sebagai kenang-kenangan. Ada juga perhatian terhadap dampak sosial dari kebijakan yang diambil, dengan penekanan pada kebutuhan untuk mempertimbangkan perasaan dan aspirasi anak-anak dalam proses pengambilan keputusan. Dari sisi Konservatif: Kebijakan penghapusan wisuda dan larangan studi wisata dipandang sebagai langkah yang tepat untuk mengurangi beban biaya bagi orangtua, terutama dalam konteks ekonomi yang sulit. Dedi Mulyadi menegaskan bahwa wisuda di tingkat pendidikan rendah tidak memberikan manfaat signifikan dan lebih baik diadakan di jenjang pendidikan tinggi. Ia berargumen bahwa kenangan seharusnya dibentuk selama proses belajar, bukan hanya pada saat perpisahan, dan menekankan bahwa kebijakan ini demi kepentingan masyarakat, terutama bagi orangtua yang berjuang memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka.

Related Articles

Dedi Mulyadi Sarankan Perpisahan Sekolah Dilakukan secara Mandiri Tanpa Libatkan Sekolah

Source: Kompas

Date: 2025-04-28

Article Link

Bias Rate: 0.718517

Hoax Rate: 0.434107

Ideology Rate: 0.22621

Dedi Mulyadi dan Hak Anak untuk Rekreasi dan Berekspresi

Source: Kompas

Date: 2025-04-29

Article Link

Bias Rate: 0.52184

Hoax Rate: 0.838481

Ideology Rate: 0.279023

Dedi Mulyadi dan Hak Anak untuk Rekreasi dan Berekspresi

Source: Kompas

Date: 2025-04-29

Article Link

Bias Rate: 0.52184

Hoax Rate: 0.838481

Ideology Rate: 0.279023

Back to News List