Sejarah Perkembangan Kawasan Grogol, Pejompongan, dan Tebet di Jakarta Pasca-Kemerdekaan

Date: 2025-04-29
Category: Transportasi
Rangkuman Pada awal dekade 1950-an, Jakarta menghadapi krisis perumahan akibat ledakan jumlah penduduk pasca-kemerdekaan, yang mendorong pemerintah untuk membangun kawasan hunian baru. Proyek perumahan rakyat dimulai pada tahun 1950, dengan pengembangan pertama di Pelaju, Kebayoran Baru, dan dilanjutkan dengan pembangunan Grogol, Pejompongan, dan Tebet. Grogol, yang dibangun di atas lahan seluas 25 hektar, dirancang untuk buruh dengan skema cicilan rumah selama 20 tahun, sementara Pejompongan menjadi lokasi Instalasi Pengolahan Air Minum pertama di Indonesia pada tahun 1957. Tebet, yang lahir dari kebutuhan akan hunian modern, dirancang sebagai kota taman dengan jalur hijau dan fasilitas lengkap seperti pasar, sekolah, dan rumah sakit. Pembangunan ini mencerminkan upaya Jakarta untuk berbenah dan menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat, meskipun tantangan budaya dan adaptasi terhadap hunian vertikal muncul seiring dengan perkembangan rumah susun di dekade 1970-an.
Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Dalam konteks pembangunan perumahan di Jakarta pasca-kemerdekaan, terdapat penekanan pada pentingnya menciptakan lingkungan hidup yang terstruktur dan berkelanjutan. Kawasan seperti Pejompongan dirancang tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai komunitas yang menyediakan fasilitas seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah, mencerminkan visi modern dan inklusif untuk masa depan kota. Konsep kota taman di Tebet menunjukkan upaya untuk mengintegrasikan ruang hijau dalam pengembangan urban, yang dianggap sebagai langkah progresif dalam menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi warga. Dari sisi Konservatif: Pembangunan kawasan perumahan di Jakarta, seperti Grogol dan Pejompongan, lebih difokuskan pada penyediaan hunian bagi buruh dan kalangan ekonomi rendah. Dengan fasilitas cicilan rumah yang panjang, pemerintah berusaha memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang baru saja menghadapi krisis perumahan. Penekanan pada pembangunan infrastruktur dasar dan perumahan darurat menunjukkan pendekatan pragmatis dalam mengatasi masalah mendesak, tanpa banyak berbicara tentang visi jangka panjang atau konsep lingkungan hidup yang lebih luas.
Related Articles
Grogol, Pejompongan, dan Tebet, Warisan Perjuangan Mengatasi Ledakan Penduduk Jakarta
Source: Kompas
Date: 2025-04-28
Bias Rate: 0.441477
Hoax Rate: 0.831341
Ideology Rate: 0.879794
Sejarah di Balik Lahirnya Grogol, Pejompongan, dan Tebet
Source: Kompas
Date: 2025-04-28
Bias Rate: 0.420281
Hoax Rate: 0.797738
Ideology Rate: 0.902257
Rusun Klender hingga Kebon Kacang, Tonggak Awal Hunian Vertikal Pertama di Jakarta
Source: Kompas
Date: 2025-04-29
Bias Rate: 0.470786
Hoax Rate: 0.571084
Ideology Rate: 0.881491
Awal Sejarah Rumah Susun di Jakarta dan Adaptasi Warganya
Source: Kompas
Date: 2025-04-29
Bias Rate: 0.395002
Hoax Rate: 0.8954
Ideology Rate: 0.90199