Hasto Kristiyanto Tetap Jabat Sekjen PDI-P Meski Terdakwa, Pengamat Duga Ada Perebutan Antarfaksi di Internal Partai

Date: 2025-04-29

Category: Politik

Rangkuman Lili Romli, peneliti senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengungkapkan bahwa Hasto Kristiyanto masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meskipun berstatus terdakwa dalam kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan yang melibatkan eks kader PDI-P, Harun Masiku, pada 20 Februari 2025. Hasto dipertahankan dalam posisinya sebagai bentuk penghormatan dan untuk menyelesaikan masa jabatannya hingga Kongres VI yang dijadwalkan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan. Romli juga mencatat adanya kemungkinan perebutan antarfaksi di internal PDI-P terkait siapa yang akan menggantikan Hasto, yang menunjukkan adanya perbedaan pendapat di kalangan anggota partai. Meskipun Hasto ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), surat resmi yang diterbitkan pada 16 April 2025 menunjukkan bahwa ia masih aktif dalam jabatannya, dengan tanda tangan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, dan Hasto sendiri.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: Hasto Kristiyanto tetap menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PDI-P meskipun berstatus terdakwa, dengan penekanan pada kemungkinan adanya perebutan antarfaksi di internal partai. Pengamat menilai langkah ini sebagai bentuk penghormatan kepada Hasto, yang dianggap sebagai korban politisasi. Ganjar Pranowo, Ketua DPP PDI Perjuangan, menegaskan bahwa Hasto masih aktif dan telah menandatangani surat resmi, menunjukkan dukungan terhadapnya di tengah situasi hukum yang dihadapinya. Ada keyakinan di kalangan partai bahwa kasus Hasto adalah bentuk kriminalisasi, dan menggantinya di tengah jalan dianggap tidak elok.