"Misteri Dokumen Rusia: Rencana Penghancuran PDI-P dan Kewaspadaan Kader di Bawah Megawati"

Date: 2025-04-29

Category: Korupsi

Rangkuman Dokumen Rusia, yang terdiri dari 37 berkas dan sebuah flashdisk, kembali menjadi sorotan setelah diserahkan oleh pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie kepada Wakil Sekjen PDI-P, Yoseph Aryo Adhi Dharmo, pada 25 April 2025. Dokumen ini awalnya dititipkan oleh Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, yang kini menjadi tersangka dalam kasus suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR. Di dalam dokumen tersebut, terdapat informasi yang mengindikasikan adanya rencana penghancuran PDI-P melalui pengkhianatan dan penyusupan, yang membuat kader partai berada dalam kondisi waspada. Politikus PDI-P, Guntur Romli, menyatakan bahwa Megawati Soekarnoputri, sebagai Ketua Umum, telah mengetahui adanya upaya untuk mengacak-acak partai sejak 12 Desember 2024. Dokumen nomor 7 dalam kumpulan ini disebutkan berisi rencana penghancuran PDI-P, sementara dokumen nomor 16 berkaitan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Meskipun isi dokumen belum dipublikasikan, Connie mengungkapkan bahwa beberapa bagian dari dokumen tersebut membuatnya merasa ngeri, dan Guntur menegaskan bahwa partai tetap solid di bawah kendali Megawati.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal yang tersedia. Dari sisi Konservatif: Politikus PDI-P Guntur Romli menekankan bahwa kader-kader partai kini dalam kondisi waspada setelah terungkapnya adanya pengkhianatan yang ingin menghancurkan PDI-P. Ia menegaskan bahwa partai tetap solid di bawah kendali Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Guntur juga mengaitkan kriminalisasi terhadap Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dengan upaya untuk mengacak-acak partai, mempertanyakan tindakan KPK yang hanya menindak Hasto dan bukan pihak lain yang terlibat dalam kasus suap. Ia mencurigai bahwa tindakan KPK mungkin dipengaruhi oleh afiliasi politik.