Dua Polisi Gadungan di Bogor Ditangkap Setelah Memeras Kuli Bangunan dengan Pistol Mainan

Date: 2025-04-29

Category: Kejahatan

Rangkuman Dua orang pria, Perdiansyah (26) dan Rifley (31), ditangkap di Kota Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 28 April 2025, setelah melakukan pemerasan terhadap dua pekerja kuli bangunan. Dalam aksinya, mereka menggunakan jaket berlogo Bareskrim Polri dan menodongkan pistol mainan untuk menakut-nakuti korban. Pelaku meminta uang sebesar Rp 500.000 dan merampas handphone milik korban dengan dalih melakukan pengecekan untuk memastikan tidak ada situs judi online. Modus operandi mereka terungkap ketika korban merasa curiga dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Menurut Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota, Ajun Komisaris Aji Rizaldi, pelaku mengaku bahwa ini adalah aksi pemerasan pertama mereka, dan mereka memilih korban secara acak, kebetulan yang menjadi target adalah buruh lepas. Saat ini, penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengetahui apakah ada keterkaitan dengan organisasi masyarakat (ormas) tertentu.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Dua orang yang mengaku sebagai polisi di Bogor melakukan pemerasan terhadap pekerja kuli bangunan dengan menodongkan pistol mainan dan meminta uang. Mereka menggunakan jaket berlogo Bareskrim Polri untuk menambah kepercayaan korban. Modus operandi mereka termasuk memeriksa handphone korban untuk mencari situs judi online. Pelaku baru pertama kali melakukan aksi ini dan memilih korban secara acak, menunjukkan kerentanan pekerja lepas dalam situasi ini. Dari sisi Konservatif: Dua pelaku yang berpura-pura menjadi polisi ditangkap setelah melakukan pemerasan terhadap kuli bangunan. Mereka merampas handphone dan meminta uang sebesar Rp 500.000 dengan ancaman menggunakan pistol mainan. Pelaku menggunakan jaket berlogo Bareskrim Polri yang dibeli dari marketplace untuk menipu korban. Pengakuan mereka menyatakan bahwa ini adalah aksi pertama, dan pihak kepolisian masih menyelidiki kemungkinan keterkaitan dengan organisasi masyarakat.