Peningkatan Kasus Perempuan Terjerat Pinjaman Online: Data dan Tindakan yang Diperlukan

Date: 2025-04-29

Category: Kejahatan

Rangkuman Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyoroti peningkatan jumlah perempuan yang terjerat pinjaman online (pinjol) antara tahun 2018 hingga 2024, dengan 1.944 aduan yang diterima oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, di mana 1.208 di antaranya adalah perempuan. Profil korban bervariasi, mulai dari ibu rumah tangga hingga pelajar, dengan mayoritas berusia produktif antara 20 hingga 50 tahun. Puan menekankan bahwa banyak perempuan, terutama kepala keluarga, terjebak dalam pinjol karena kesulitan ekonomi, yang membuat mereka terpaksa meminjam untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Masalah utama yang dihadapi adalah bunga pinjaman yang tinggi dan tenor pembayaran yang singkat, yang menyebabkan kesulitan dalam melunasi utang. Puan mendesak pemerintah untuk memperketat regulasi pinjol dan menyediakan layanan finansial yang lebih aman dan ramah bagi perempuan, serta pentingnya edukasi mengenai risiko pinjol. Dia berkomitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan perempuan dan memastikan mereka tidak terjebak dalam siklus utang yang merugikan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Puan Maharani menyoroti peningkatan jumlah perempuan yang terjebak dalam pinjaman online, menekankan ketidakberdayaan mereka dalam menghadapi situasi ekonomi yang sulit. Ia menyerukan pemerintah untuk memperketat regulasi pinjol dan memastikan akses layanan finansial yang lebih aman bagi perempuan, terutama yang menjadi kepala keluarga. Puan menekankan pentingnya edukasi mengenai risiko pinjol dan perlindungan terhadap praktik yang merugikan, serta komitmen DPR untuk memperjuangkan kesejahteraan perempuan. Dari sisi Konservatif: terdapat fokus pada data yang menunjukkan bahwa mayoritas korban pinjol adalah perempuan, dengan rincian 1.208 pengadu perempuan dan 736 laki-laki. Artikel menyoroti beragam profil perempuan yang terjerat pinjol, termasuk ibu rumah tangga dan karyawan, serta kesulitan yang mereka hadapi dalam membayar cicilan akibat bunga yang tinggi dan biaya administrasi mahal. Penekanan pada usia produktif korban juga menjadi sorotan, menunjukkan dampak pinjol pada kelompok usia yang aktif bekerja.