Peningkatan Produksi Jagung di Indonesia: Kolaborasi Polri dan Stakeholder untuk Mewujudkan Swasembada Pangan

Date: 2025-04-29

Category: Politik

Rangkuman Produksi jagung di Indonesia mengalami peningkatan signifikan pada triwulan I 2025, dengan luas panen mencapai 0,33 juta hektare, naik 114,17 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Komjen Dedi Prasetyo, Irwasum Polri dan Ketua Pelaksana Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri, dalam keterangan tertulis pada 28 April 2025. Peningkatan ini terjadi di Srandakan, Bantul, DIY, dengan hasil panen mencapai 7,32 ton per hektare, mendekati produktivitas lahan sawah. Strategi yang diterapkan mencakup optimalisasi lahan tidur, penggunaan teknologi monitoring, dan kolaborasi antara Polri, Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, serta kelompok tani. Komjen Dedi menekankan pentingnya peran Polri sebagai fasilitator dan pengawas dalam mendukung ketahanan pangan, termasuk pembentukan kelompok tani dan pengawasan harga jagung di tingkat petani. Selain itu, Gugus Tugas Polri juga mempersiapkan Panen Raya Tahap II dengan fokus pada pendataan lahan, penyerapan jagung sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), dan pengendalian hukum terhadap praktik pasar yang merugikan petani.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: there are no liberal perspectives. Dari sisi Konservatif: Gugus Tugas Polri untuk Mendukung Ketahanan Pangan sedang mempersiapkan Panen Raya Tahap II Jagung dengan empat strategi utama. Komjen Dedi Prasetyo menekankan pentingnya pendataan lahan, pengawasan harga jagung di tingkat petani, dan sosialisasi HPP jagung. Ia juga menekankan peran Polri dan TNI dalam memperkuat infrastruktur logistik untuk ketahanan pangan, serta perlunya pengendalian hukum terhadap pelanggaran pasar yang merugikan petani. Fokus pada penyerapan hasil panen sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp5.500 per kilogram menjadi prioritas utama.