Polres Tanjung Priok Bantu Keluarga Depok yang Telantar di Pelabuhan Akibat Salah Jadwal Kapal

Date: 2025-04-29

Category: Kejahatan

Rangkuman Pada Minggu, 27 April 2025, sebuah keluarga yang terdiri dari tujuh orang, termasuk nenek berusia 60 tahun dan dua balita, terjebak di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, karena salah jadwal kapal. Mereka berasal dari Pabuaran, Citayam, Depok, dan berencana menyeberang ke Batam menggunakan kapal KM Kelud, yang ternyata baru akan tiba pada 2 Mei 2025. Keluarga ini tidak memiliki tiket dan uang yang cukup untuk kembali ke rumah, sehingga mereka terpaksa tinggal di teras pelabuhan dalam kondisi yang sulit. Petugas Polres Pelabuhan Tanjung Priok menemukan mereka sekitar pukul 21.00 WIB saat melakukan patroli. Dalam upaya membantu, polisi menyewakan taksi daring untuk mengantar keluarga tersebut pulang ke Depok dan menanggung seluruh biaya perjalanan dari kantong pribadi mereka. Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah H. Tobing, menyatakan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari tugas kemanusiaan untuk meringankan beban keluarga yang terlanjur telantar.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Artikel ini menyoroti tindakan kemanusiaan yang dilakukan oleh Polres Pelabuhan Tanjung Priok dalam membantu keluarga yang telantar. Penekanan pada kondisi keluarga yang membawa anak dan bayi, serta keprihatinan pihak kepolisian terhadap situasi mereka, mencerminkan nilai-nilai solidaritas dan kepedulian sosial. Tindakan memanggil taksi online untuk mengantar keluarga tersebut pulang dianggap sebagai langkah positif yang menunjukkan empati dan tanggung jawab sosial. Dari sisi Konservatif: Artikel ini menekankan pada kesalahan keluarga yang tidak membeli tiket terlebih dahulu dan ketidakpahaman mereka mengenai jadwal kapal. Penjelasan mengenai bagaimana mereka dijanjikan untuk bisa berangkat namun ternyata kapal baru tiba pada tanggal yang berbeda menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan persiapan sebelum melakukan perjalanan. Tindakan polisi dianggap sebagai respons yang tepat dalam situasi darurat, tetapi juga mengingatkan akan perlunya tanggung jawab individu.