TALAS

News List Add New Article

Kopassus Menegaskan Penanganan Premanisme Tanpa Terlibat Langsung dan Pentingnya Memisahkan Ormas Positif dari Tindakan Kriminal

News Image

Date: 2025-04-28

Category: Politik

Rangkuman Kopassus, pasukan elite militer Indonesia, tidak perlu terlibat dalam penanganan premanisme, meskipun isu ini kembali mencuat di masyarakat. Pada 26 April 2025, Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi menegaskan bahwa premanisme harus ditindak tegas karena merugikan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum. Kontroversi muncul setelah foto prajurit Kopassus berinteraksi dengan Hercules, mantan preman, yang menimbulkan anggapan bahwa TNI mendukung tindakan premanisme. Djon mengingatkan bahwa tidak semua organisasi masyarakat (ormas) adalah preman, dan ormas yang berkontribusi positif harus dihormati. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menyoroti dampak negatif premanisme terhadap pertumbuhan ekonomi dan keamanan masyarakat, menekankan bahwa tindakan ini melanggar hukum dan harus diatasi.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: Artikel menekankan bahwa premanisme merupakan masalah serius yang harus ditindak tegas. Danjen Kopassus, Mayjen TNI Djon Afriandi, menegaskan bahwa premanisme adalah negatif dan mengganggu stabilitas serta ketertiban masyarakat. Ia juga mengingatkan agar publik tidak menggeneralisasi semua organisasi masyarakat (ormas) sebagai preman, menekankan pentingnya membedakan antara ormas yang berkontribusi positif dan tindakan kriminal. Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menyoroti dampak negatif premanisme terhadap pertumbuhan ekonomi dan keamanan masyarakat, menyatakan bahwa hal ini melanggar hukum dan tidak boleh dibiarkan berkembang.

Related Articles

Mengapa Kopassus Tak Perlu Ikut Tangani Premanisme?

Source: Kompas

Date: 2025-04-28

Article Link

Bias Rate: 0.436189

Hoax Rate: 0.36408

Ideology Rate: 0.507769

Back to News List