TALAS

News List Add New Article

"Bonus Demografi Indonesia: Tantangan Kualitas Hidup dan Ancaman Migrasi Talenta"

News Image

Date: 2025-04-21

Category: Politik

Rangkuman Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengangkat isu bonus demografi Indonesia pada 20 April 2025, di tengah tantangan kompleks seperti ketidakpastian ekonomi dan krisis iklim. Saat ini, Indonesia berada dalam fase di mana jumlah penduduk usia produktif mencapai puncaknya, namun data global menunjukkan bahwa transisi demografi tidak selalu berujung pada pertumbuhan ekonomi yang positif. Laporan IMF mencatat bahwa negara-negara dengan pendapatan menengah dan tinggi mengalami perlambatan ekonomi sejak 1990-an, dengan pertumbuhan PDB per kapita yang menurun. Hal ini disebabkan oleh struktur usia penduduk yang semakin menua, di mana populasi yang sehat tidak selalu berdaya secara ekonomi. Henriksen (2024) menyoroti kekhawatiran bahwa individu yang merasa tidak puas dengan kondisi di dalam negeri akan mencari peluang di negara lain yang menawarkan harapan hidup lebih baik, terutama jika investasi dalam sumber daya manusia lebih menjanjikan di luar negeri. Fenomena ini berpotensi memicu migrasi profesional, di mana tenaga kerja terampil memilih untuk meninggalkan sistem domestik demi peluang yang lebih baik.

Analisis Dari sisi liberal: Dalam konteks bonus demografi, terdapat kekhawatiran bahwa meskipun jumlah penduduk usia produktif meningkat, kualitas hidup dan pekerjaan yang layak tidak mengikuti. Hal ini menunjukkan bahwa populasi yang sehat namun tidak berdaya secara ekonomi dapat menjadi beban struktural. Ada penekanan pada pentingnya investasi dalam sumber daya manusia dan bagaimana ketidakpuasan terhadap kondisi di dalam negeri dapat mendorong migrasi untuk mencari harapan hidup yang lebih baik di negara lain. Dari sisi konservatif: Terdapat fokus pada tantangan yang dihadapi Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi, dengan penekanan pada perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dialami negara-negara berpendapatan menengah. Ada kekhawatiran bahwa populasi yang semakin menua dan tidak produktif dapat menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Pendekatan neoklasik menyoroti bahwa individu akan berpindah ke negara dengan nilai tambah investasi sumber daya manusia yang lebih tinggi, mencerminkan kebutuhan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik di dalam negeri agar tidak kehilangan tenaga kerja terampil.

Related Articles

Paradoks Bonus Demografi dan Ancaman Migrasi Talenta

Source: Kompas

Date: 2025-04-21

Article Link

Bias Rate: 0.459576

Hoax Rate: 0.931497

Ideology Rate: 0.57649

Back to News List