Pramono Anung Rencanakan Perluasan Program KJMU untuk Mahasiswa S1, S2, dan S3, Didukung oleh PDIP dan PSI

Date: 2025-04-28

Category: Politik

Rangkuman Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, merencanakan program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang akan diperuntukkan bagi mahasiswa S2 hingga S3, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Jakarta dan mendukung visi Indonesia Emas 2045. Pada acara halalbihalal bersama Nahdlatul Ulama di Cilandak, Jakarta Selatan, pada 27 April 2025, Pramono menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan dan memberikan kesempatan pendidikan yang lebih tinggi bagi lulusan S1 yang kesulitan mendapatkan pekerjaan. Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Jhonny Simanjuntak, mendukung rencana ini, menekankan pentingnya pendidikan dalam memajukan kesejahteraan umum. Di sisi lain, Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Justin Adrian, menyarankan agar fokus program beasiswa lebih diperluas untuk mahasiswa S1, terutama di jurusan kedokteran dan teknik, mengingat tingginya biaya pendidikan dan kebutuhan akan tenaga medis di Jakarta. Justin berpendapat bahwa program untuk S2 dan S3 sebaiknya diserahkan kepada pemerintah pusat untuk pembagian tanggung jawab yang lebih proporsional.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Jhonny Simanjuntak, mendukung rencana Gubernur Pramono Anung untuk memperluas program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) hingga ke jenjang S2 dan S3. Ia menekankan bahwa program ini sejalan dengan amanat konstitusi untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Jhonny juga mengaitkan langkah ini dengan proyeksi Jakarta sebagai kota global dan respons terhadap bonus demografi, serta menilai bahwa program beasiswa untuk pendidikan tinggi adalah hal yang umum di negara-negara maju. Dari sisi Konservatif: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merencanakan perluasan program KJMU untuk mencakup mahasiswa S2 dan S3, dengan tujuan memutus rantai kemiskinan. Ia berargumen bahwa lulusan S1 masih menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, dan pendidikan hingga S3 dapat meningkatkan peluang kerja. Pramono menekankan pentingnya pendidikan tinggi untuk memperbaiki kehidupan keluarga dan menyatakan bahwa selama IPK baik, mahasiswa akan dijamin untuk melanjutkan pendidikan hingga S3.