Keluarga Kenzha Gugat Kapolres Jakarta Timur ke Propam Polri Terkait Penyelidikan Kematian Mahasiswa UKI yang Diduga Dianiaya

Date: 2025-04-27

Category: Kejahatan

Rangkuman Kematian Kenzha Ezra Walewengko, seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) berusia 22 tahun, menjadi sorotan setelah pihak keluarga menggugat Kapolres Metro Jakarta Timur ke Divisi Propam Polri pada tanggal 25 April 2025. Keluarga merasa tidak puas dengan keputusan Polres yang menghentikan penyelidikan kasus kematian Kenzha, yang mereka anggap tidak serius dalam mengusut dugaan pengeroyokan. Mereka menekankan adanya saksi kunci yang belum diperiksa dan bukti fisik seperti jejak tapak sepatu serta bekas luka yang diduga akibat kekerasan. Kombes Nicolas Ary Lilipaly menegaskan bahwa penyelidikan telah dilakukan secara profesional dan transparan, serta menyatakan bahwa laporan keluarga adalah hak mereka untuk ditindaklanjuti oleh Propam Polri. Keluarga melalui kuasa hukum mereka, Manotar Tampubolon, meminta agar laporan tersebut ditindaklanjuti dengan serius.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Keluarga Kenzha Ezra Walewengko merasa tidak puas dengan penghentian penyelidikan kematian putra mereka oleh Polres Metro Jakarta Timur. Mereka menilai bahwa ada dugaan pengeroyokan yang tidak ditindaklanjuti secara serius, terutama karena adanya saksi kunci yang belum diperiksa. Keluarga melalui kuasa hukum menekankan pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam penyelidikan, serta meminta Divisi Propam Polri untuk serius mengusut laporan mereka. Dari sisi Konservatif: Polres Metro Jakarta Timur menegaskan bahwa tidak ada unsur pidana dalam kematian Kenzha dan bahwa penyelidikan telah dilakukan secara profesional dan transparan. Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyatakan bahwa penyelidikan melibatkan ahli untuk menjelaskan penyebab kematian dan bahwa laporan keluarga kepada Propam Polri adalah hak mereka. Pihak kepolisian berkomitmen untuk memastikan bahwa semua prosedur hukum dan SOP telah diikuti dalam menangani kasus ini.