RSUD Ulin Banjarmasin Laksanakan Operasi Implan Koklea untuk Pasien Gangguan Pendengaran melalui Kolaborasi dengan PT Nobel

Date: 2025-04-27

Category: Agama

Rangkuman RSUD Ulin Banjarmasin, yang merupakan rumah sakit umum daerah milik pemerintah provinsi Kalimantan Selatan, telah mengembangkan operasi pemasangan implan koklea untuk pasien dengan gangguan pendengaran. Kegiatan ini dimulai pada hari Minggu, dengan pelaksana tugas wakil direktur medik dan keperawatan, Agung Ary Wibowo, menyatakan dukungan penuh rumah sakit terhadap inisiatif ini untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat. RSUD Ulin berkolaborasi dengan PT Nobel untuk meningkatkan kompetensi dokter THT dalam teknik operasi implan koklea, yang merupakan langkah pertama di Kalimantan. Empat pasien direncanakan menjalani operasi, yang berlangsung selama 90 menit, dan ditujukan bagi mereka yang tidak mendapatkan manfaat dari alat bantu dengar konvensional. Proses perawatan pascaoperasi akan dilakukan dalam waktu lima hingga tujuh hari setelah operasi. Dengan inisiatif ini, RSUD Ulin dan PT Nobel berharap dapat meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat yang mengalami masalah pendengaran.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: RSUD Ulin Banjarmasin menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat, terutama bagi pasien dengan gangguan pendengaran. Dengan mengembangkan operasi implan koklea, rumah sakit ini berkolaborasi dengan PT Nobel untuk memberikan pelatihan kepada dokter THT, yang mencerminkan upaya untuk meningkatkan kompetensi dan aksesibilitas layanan kesehatan. Hal ini diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi mereka yang tidak mendapatkan manfaat dari alat bantu dengar konvensional. Dari sisi Konservatif: RSUD Ulin Banjarmasin, sebagai rumah sakit milik pemerintah, mengambil langkah penting dengan memperkenalkan operasi implan koklea untuk pasien yang mengalami gangguan pendengaran berat. Operasi ini dilakukan setelah pasien mencoba alat bantu dengar tanpa hasil yang memadai. Proses operasi yang dijadwalkan berlangsung selama 90 menit menunjukkan keseriusan dalam menangani masalah kesehatan masyarakat, dengan harapan dapat meningkatkan akses layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.