Dukungan Seniman Temanggung untuk Seni Jaranan Masuk Warisan Budaya Tak Benda UNESCO melalui Acara Flashmob Jaran Kepang

Date: 2025-04-27

Category: Agama

Rangkuman Ratusan seniman dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mendukung seni jaranan, khususnya tari jaran kepang, untuk diajukan sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage) ke UNESCO. Kegiatan ini akan berlangsung pada Selasa malam, 29 April, di area citywalk timur alun-alun Temanggung, dengan acara bertajuk "njoget bareng njo" yang akan menampilkan flashmob tarian jaran kepang. Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Daerah (DKKD) Kabupaten Temanggung, Lukman Sutopo, menjelaskan bahwa seni jaranan merupakan salah satu usulan Indonesia, bersama Suriname, dalam kategori seni pertunjukan dan ritual. Selain jaran kepang, juga akan diajukan makanan tempe dan teater mak yong. Acara ini diharapkan dapat melibatkan sekitar 500 penari dan masyarakat umum, serta menjadi simbol dukungan terhadap seni jaranan sebagai warisan budaya. Seni jaranan, yang memiliki akar sejarah di desa Mergowati, dikenal dengan gerakan tarinya yang meniru perilaku kuda dan melibatkan berbagai kalangan usia, termasuk anak-anak, di dunia pendidikan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Ratusan seniman dari Kabupaten Temanggung menunjukkan dukungan kuat terhadap seni jaranan, khususnya tari jaran kepang, untuk diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Mereka menganggap seni jaranan sebagai simbol khas masyarakat Temanggung yang perlu dilestarikan dan diakui secara internasional. Kegiatan "njoget bareng njo" yang akan diadakan dalam bentuk flashmob tarian jaran kepang mencerminkan semangat kolektif dan partisipasi masyarakat dalam mendukung pengajuan ini. Penekanan pada pentingnya pengakuan global terhadap budaya lokal dan keterlibatan generasi muda dalam seni juga menjadi sorotan. Dari sisi Konservatif: Tidak ada perspektif konservatif.