Dinas Sosial Mukomuko Salurkan Bantuan Sandang dan Makanan kepada 30 Warga Miskin, Lansia, Disabilitas, dan Anak Terlantar

Date: 2025-04-27

Category: Agama

Rangkuman Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memberikan bantuan berupa sandang dan makanan kepada 30 warga miskin yang terdiri dari lansia, penyandang disabilitas, dan anak terlantar. Kegiatan ini dilaksanakan pada tahun ini dengan tujuan untuk meringankan beban ekonomi kelompok-kelompok rentan tersebut. Kepala Bidang Rehabilitasi Perlindungan Jaminan Sosial, Zoni Fourwanda, menjelaskan bahwa penerima bantuan dipilih berdasarkan data yang disandingkan dengan penerima bantuan sebelumnya, serta mereka yang belum terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Proses pemilihan penerima bantuan melibatkan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk memastikan bantuan merata dan tepat sasaran, terutama bagi mereka yang tidak pernah menerima bantuan sebelumnya. Kriteria tambahan untuk calon penerima adalah berdasarkan mata pencaharian yang tidak mencukupi kebutuhan bulanan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Dinas sosial Kabupaten Mukomuko menunjukkan kepedulian terhadap warga miskin, terutama lansia, penyandang disabilitas, dan anak terlantar, dengan memberikan bantuan sandang dan makanan. Penekanan pada rehabilitasi sosial dan upaya untuk menjangkau mereka yang belum pernah menerima bantuan pemerintah mencerminkan komitmen untuk memastikan kesejahteraan sosial yang merata. Pihak dinas sosial berusaha keras untuk mengidentifikasi calon penerima bantuan yang tidak terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial, menunjukkan pendekatan inklusif dan perhatian terhadap kelompok yang terpinggirkan. Dari sisi Konservatif: Dinas sosial Kabupaten Mukomuko memberikan bantuan kepada 30 warga miskin yang terdiri dari lansia, penyandang disabilitas, dan anak terlantar. Fokus utama adalah pada mereka yang belum pernah menerima bantuan sebelumnya, dengan kriteria penerima yang berdasarkan pada mata pencaharian yang tidak mencukupi. Upaya untuk mencari penerima di luar data yang ada menunjukkan perhatian terhadap keadilan distribusi bantuan, meskipun ada penekanan pada pentingnya data yang akurat untuk menentukan penerima yang tepat.