Puluhan Kendaraan Mogok Akibat Banjir di Cianjur dan Perbaikan JPO Cakung yang Ditutup di Jakarta Timur

Date: 2025-04-27

Category: Transportasi

Rangkuman Dinas Bina Marga DKI Jakarta segera melakukan perbaikan pada Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Raya Bekasi, Tipar Cakung, yang telah ditutup karena kerusakan. Kepala Dinas Bina Marga, Heru Suwondo, mengonfirmasi bahwa perbaikan akan dimulai setelah menghitung kebutuhan material dan waktu penyelesaian. Sementara itu, anggota DPRD DKI, Judistira Hermawan, meminta renovasi JPO tersebut untuk ditambahkan lift, mengingat akan dibangunnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di sekitar lokasi. Di sisi lain, di Cianjur, Jawa Barat, jembatan penghubung dua kampung di Desa Sukamulya ambruk akibat banjir yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Ciembe pada 26 April 2025, mengakibatkan akses terputus meskipun tidak ada korban jiwa. Selain itu, puluhan kendaraan mogok setelah nekat menerjang banjir di Jalan Raya Cianjur-Bandung, dengan banyak pengendara yang tidak menyadari kedalaman air. Banjir ini melanda tiga kecamatan di Cianjur setelah hujan deras mengguyur selama beberapa jam.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Puluhan kendaraan, termasuk sepeda motor dan mobil, mengalami mogok setelah nekat menerjang banjir di Cianjur. Warga mengungkapkan bahwa mereka tidak menyadari kedalaman air yang mencapai 30 centimeter, yang menyebabkan beberapa dari mereka terjatuh dan kendaraan mogok. Kepala BPBD Kabupaten Cianjur menekankan bahwa banjir disebabkan oleh meluapnya sungai dan drainase akibat hujan deras, dan mengingatkan agar warga tidak memaksakan diri menembus banjir. Hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran akan kondisi cuaca dan infrastruktur yang ada. Dari sisi Konservatif: Jembatan penyeberangan orang (JPO) di Cakung, Jakarta Timur, yang rusak telah ditutup, dan Dinas Bina Marga DKI segera melakukan perbaikan. Kepala Dinas Bina Marga menyatakan bahwa perbaikan akan segera dimulai, meskipun belum ada kepastian kapan JPO dapat digunakan kembali. Pejalan kaki terpaksa menyeberangi jalan di bawah JPO, yang berisiko karena kendaraan melaju cepat. Warga mengungkapkan kekhawatiran saat menyeberang, menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap keselamatan pejalan kaki dan infrastruktur publik.