Kinerja Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Tantangan Ekonomi di Awal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Date: 2025-04-27

Category: Politik

Rangkuman Survei yang dilakukan oleh Indonesia Social Insight (IDSight) pada periode 6-15 April 2025 menunjukkan bahwa kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendapatkan respons positif dari publik, dengan 74,6 persen menilai positif terhadap kepemimpinan Prabowo dan 73,5 persen untuk Gibran. Dalam survei tersebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar dinyatakan sebagai menteri dengan kinerja terbaik, meraih 67,4 persen respons positif, terutama selama momen Ramadan dan Lebaran, di mana ia dianggap berhasil menjaga kerukunan beragama. Selain itu, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga mendapatkan penilaian positif masing-masing 64,6 persen dan 62,8 persen. Survei ini menganalisis tanggapan pengguna media sosial terhadap konten resmi pemerintah di platform seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan TikTok. Meskipun terdapat tantangan ekonomi dan kritik dari mahasiswa terkait kebijakan pemerintah, termasuk efisiensi anggaran dan program makan bergizi gratis, pemerintah tetap berupaya memperbaiki komunikasi dan menjelaskan pencapaian yang telah diraih, seperti stabilitas harga pangan dan produksi beras yang meningkat.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Terdapat kekhawatiran di kalangan mahasiswa mengenai kebijakan pemerintah yang dianggap berdampak negatif pada pendidikan dan layanan publik, serta kesulitan dalam mencari pekerjaan dan kenaikan biaya hidup. Seruan #kaburajadulu di media sosial mencerminkan ketidakpuasan generasi muda terhadap kondisi politik dan ekonomi saat ini. Selain itu, ada penolakan terhadap program unggulan makan bergizi gratis (mbg) yang dianggap tidak efektif. Dari sisi Konservatif: Kinerja pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran mendapatkan penilaian positif dari publik, dengan 74,6 persen responden memberikan respons positif terhadap kepemimpinan Prabowo. Meskipun ada kritik dan tantangan komunikasi, langkah-langkah strategis diambil untuk memperbaiki hubungan dengan masyarakat, termasuk dialog dengan jurnalis. Stabilitas harga pangan dan produksi beras yang meningkat juga menjadi pencapaian yang diakui, meskipun ada tantangan dari tengkulak yang membeli di bawah harga yang ditetapkan.