"Peran Kopassus dan Masyarakat dalam Pemberantasan Premanisme yang Mengatasnamakan Ormas"

Date: 2025-04-27
Category: Politik
Rangkuman Masalah premanisme di Indonesia semakin mendapat perhatian publik, terutama ketika tindakan tersebut dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas). Pada 26 April 2025, Mayjen TNI Djon Afriandi, Komandan Jenderal Kopassus, menegaskan pentingnya penanganan tegas terhadap premanisme, termasuk yang mengatasnamakan ormas, di Lapangan Ateng Sutresna, Cijantung, Jakarta Timur. Ia menyoroti insiden pembakaran mobil polisi oleh anggota ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya dan gangguan terhadap pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat, sebagai contoh tindakan yang merugikan masyarakat. Djon mengingatkan bahwa tidak semua ormas terlibat dalam premanisme dan menekankan bahwa ormas yang mendukung kebijakan pemerintah dan menjaga ketertiban dapat memberikan manfaat. Namun, jika ormas mengganggu stabilitas masyarakat, tindakan hukum harus diambil. Ia juga menekankan peran aparat kepolisian dan pentingnya partisipasi masyarakat dalam memberantas premanisme yang merusak kehidupan sosial.
Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: Artikel ini menekankan perlunya tindakan tegas terhadap premanisme, terutama yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas). Komandan Jenderal Kopassus, Mayjen TNI Djon Afriandi, menegaskan bahwa premanisme merugikan masyarakat dan harus ditindak. Ia juga mengajak masyarakat untuk membedakan antara ormas yang positif dan tindakan premanisme yang negatif. Djon menekankan pentingnya peran aparat kepolisian dalam memberantas premanisme dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga ketertiban.
Related Articles
Kopassus Soroti Premanisme, Siapa Bertanggung Jawab Memberantasnya?
Source: Kompas
Date: 2025-04-27
Bias Rate: 0.458518
Hoax Rate: 0.465337
Ideology Rate: 0.663743