Kementan Terima Delegasi SSTC untuk Pelajari Inovasi Pertanian dan Dukungan Kewirausahaan Muda di Indonesia

Date: 2025-04-27

Category: Bisnis

Rangkuman Kementerian Pertanian Indonesia menerima delegasi dari negara-negara anggota kerja sama selatan-selatan dan triangular (SSTC) pada hari Sabtu untuk mempelajari praktik pertanian di Indonesia. Delegasi yang terdiri dari 12 anggota dari India, Gambia, Papua Nugini, Kenya, dan Rwanda mengunjungi Jawa Barat dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor. Kegiatan ini bertujuan untuk berdialog dengan petani muda yang terlibat dalam program Layanan Dukungan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda (YESS), yang dirancang untuk mendorong generasi muda mengembangkan sektor pertanian berbasis teknologi. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya teknologi dalam menarik minat generasi milenial dan Gen Z untuk terjun ke sektor pertanian, yang dapat menggerakkan ekonomi desa. Delegasi juga mengamati penerapan metode pertanian modern seperti hidroponik dan pemanfaatan media sosial oleh petani muda Indonesia untuk memperluas pasar hingga ke luar negeri. Maureen Maresi M'mbwanga dari Kenya menyatakan bahwa pengalaman di Indonesia akan menjadi inspirasi bagi pengembangan kebijakan pertanian di negaranya, dengan harapan menerapkan pendekatan serupa untuk mendukung wirausaha muda di bidang pertanian.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Artikel menyoroti peran penting pemerintah dalam memberikan akses terhadap pengetahuan, pembiayaan, dan koneksi pasar bagi wirausaha muda. Ditekankan bahwa generasi muda di Polbangtan Bogor telah mengadopsi teknologi dan inovasi dengan baik, menggunakan metode seperti hidroponik modern untuk menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi yang siap bersaing di pasar internasional. Pemanfaatan media sosial oleh mahasiswa dan petani muda juga menjadi sorotan, menunjukkan bahwa mereka berpikir global dengan menargetkan ekspor, bukan hanya pasar lokal. Ini mencerminkan dinamika dan visi generasi muda dalam sektor pertanian. Dari sisi Konservatif: Artikel menekankan pentingnya penerapan teknologi di sektor pertanian untuk menarik minat generasi milenial dan Gen Z. Dikatakan bahwa petani milenial adalah kunci untuk menggerakkan ekonomi desa, dengan harapan bahwa generasi muda akan terjun langsung ke lapangan dan mendapatkan keuntungan dari pertanian. Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) dianggap sebagai contoh praktik baik yang dapat ditiru oleh negara lain, dengan fokus pada penghubungan institusi pendidikan dan sektor kerja untuk mempersiapkan pemuda agar siap bekerja di dunia pertanian.