Lili Pintauli Siregar Dilantik Sebagai Stafsus Wali Kota Tangsel Meski Tersandung Kasus Pelanggaran Etik di KPK

Date: 2025-04-27

Category: Korupsi

Rangkuman Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) telah menunjuk Lili Pintauli Siregar, mantan Wakil Ketua KPK, sebagai staf khusus Wali Kota di bidang hukum pada 21 April 2025. Penunjukan ini disampaikan oleh Wali Kota Benyamin Davnie, yang menilai pengalaman Lili di bidang hukum sangat dibutuhkan untuk penegakan hukum dalam administrasi pemerintahan. Namun, keputusan ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap, yang menilai rekam jejak Lili di KPK buruk, terkait pelanggaran etik dan dugaan penerimaan gratifikasi tiket MotoGP Mandalika. Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) juga menyayangkan penerimaan jabatan tersebut, menganggapnya merendahkan martabat KPK, karena posisi pimpinan KPK seharusnya setara dengan pejabat tinggi negara. Lili sebelumnya mengundurkan diri dari jabatannya di KPK setelah terlibat dalam beberapa kasus pelanggaran etik, termasuk sanksi pemotongan gaji.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menyayangkan keputusan Lili Pintauli Siregar untuk menerima jabatan sebagai staf khusus Wali Kota, yang dianggap merendahkan martabat KPK. Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, menekankan bahwa pimpinan KPK seharusnya memiliki kedudukan yang setara dengan pejabat tinggi negara, seperti presiden atau menteri, dan tidak seharusnya menerima posisi yang lebih rendah. Ia berpendapat bahwa tindakan Lili menciptakan kesan sebagai pencari kerja, yang justru menjatuhkan marwah KPK. Boyamin juga menyoroti bahwa mantan pimpinan KPK seharusnya melanjutkan karier di level yang lebih tinggi.