Indonesia Targetkan Swasembada Pangan dan Hentikan Impor Beras di Tengah Tekanan Ekspor dari Negara Lain

Date: 2025-04-27

Category: Bisnis

Rangkuman Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) Indonesia mencapai 3,18 juta ton, tertinggi dalam 23 tahun, pada rapat koordinasi nasional yang diadakan di Jakarta pada 26 April. Peningkatan stok ini berkat kerja sama antara penyuluh pertanian, TNI, dan pihak terkait lainnya, serta arahan Presiden Prabowo Subianto yang mempercepat produksi pertanian melalui regulasi yang lebih sederhana dan alokasi pupuk yang lebih besar. Selain itu, untuk meningkatkan produksi kedelai, Kementerian Pertanian menyiapkan 10 ribu bibit unggul yang akan dikawal ketat, dengan target produktivitas minimal tiga ton per hektare. Amran juga menekankan pentingnya memperkuat stok beras dalam negeri sebelum mempertimbangkan ekspor, mengingat tantangan iklim global yang dapat mempengaruhi stabilitas produksi pangan. Malaysia menunjukkan ketertarikan untuk belajar dari sistem pertanian Indonesia, terutama dalam menghadapi perubahan iklim, dan ada kekhawatiran bahwa beberapa negara ingin Indonesia tetap bergantung pada impor beras.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa ada pihak di luar negeri yang ingin Indonesia tetap bergantung pada impor beras dan tidak mencapai swasembada pangan. Ia menyebutkan bahwa negara-negara eksportir beras merasa kecewa dengan peningkatan produksi beras Indonesia, yang mengurangi peluang mereka untuk mengekspor ke Indonesia. Wamentan Sudaryono juga menyoroti bahwa ada lembaga asal Amerika Serikat yang mengungkapkan bahwa produksi pertanian Indonesia semakin kuat, sementara negara-negara tetangga merasa tertekan. Keduanya menekankan pentingnya ketahanan pangan nasional dan target pemerintah untuk tidak mengimpor beras, jagung, garam konsumsi, dan gula konsumsi.