Kedatangan Dandim Depok ke Universitas Indonesia Memicu Polemik Terkait Kebebasan Akademik dan Intervensi Militer

Date: 2025-04-21

Category: Politik

Rangkuman Kedatangan Komandan Kodim 0508/Depok, Kolonel Inf Iman Widhiarto, ke Universitas Indonesia (UI) pada malam 16 April 2025 memicu polemik di kalangan mahasiswa. Saat itu, mahasiswa sedang mengikuti Konsolidasi Nasional Mahasiswa di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) yang membahas isu-isu kebangsaan. Kehadiran Iman, yang mengenakan seragam dinas, menimbulkan kekhawatiran akan intimidasi terhadap kebebasan akademik. Pihak rektorat UI menyatakan tidak pernah mengundang militer untuk acara tersebut, sementara Iman mengklaim kehadirannya adalah atas undangan mahasiswa dan bertujuan untuk silaturahmi. Ia menjelaskan bahwa suasana perbincangan di Pusgiwa berlangsung hangat dan akrab, menegaskan keterbukaannya dengan hadir menggunakan identitas jelas dan mobil dinas. Namun, pernyataan Iman bertentangan dengan keterangan dari Direktur Hubungan Masyarakat UI, yang menegaskan bahwa tidak ada undangan untuk kehadiran militer dalam kegiatan mahasiswa tersebut.

Analisis Dari sisi liberal: Kehadiran Komandan Kodim 0508/Depok di Universitas Indonesia memicu kekhawatiran akan intervensi terhadap kebebasan akademik. Mahasiswa merasa terintimidasi oleh kehadiran TNI berseragam di acara Konsolidasi Nasional Mahasiswa, yang seharusnya menjadi ruang aman untuk berdiskusi tentang isu-isu kebangsaan. Pihak rektorat menegaskan bahwa mereka tidak pernah mengundang militer, menunjukkan bahwa kehadiran tersebut tidak sesuai dengan prinsip kebebasan akademik yang seharusnya dijunjung tinggi di kampus. Dari sisi konservatif: Dandim Depok, Kolonel Inf Iman Widhiarto, menjelaskan bahwa kedatangannya ke UI adalah atas undangan mahasiswa dan bertujuan untuk bersilaturahmi. Ia menegaskan bahwa kehadirannya tidak memiliki maksud lain selain berinteraksi dengan mahasiswa dalam suasana yang hangat. Dengan berpakaian dinas dan menggunakan mobil dinas, ia menunjukkan keterbukaan dan transparansi, menolak tuduhan intimidasi yang dilontarkan oleh pihak-pihak tertentu.