Pewarta Foto Indonesia Raih Penghargaan APFI 2025 dengan Karya Menarik tentang Kerukunan Beragama dan Pesta Demokrasi di Badui

Date: 2025-04-26

Category: Politik

Rangkuman Tiga pewarta foto dari LKBN Antara, yaitu Aditya Pradana Putra, Dhemas Reviyanto, dan Bagus Khoirunnas, berhasil meraih penghargaan di Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2025 yang diselenggarakan di Loji Gandrung, Solo, Jawa Tengah. Dhemas Reviyanto memenangkan kategori "People in the News" dengan foto "Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal," yang diharapkan menjadi simbol kerukunan beragama di Indonesia. Aditya Pradana Putra meraih penghargaan foto esai terbaik kategori "Spot News" dengan karya berjudul "Elegi Lewatobi," yang menyoroti perhatian pemerintah terhadap korban yang masih mengungsi. Sementara itu, Bagus Khoirunnas menjuarai kategori "General News" dengan foto esai "Pesta Demokrasi dengan Balutan Tradisi Badui," yang menggambarkan antusiasme warga Badui dalam pelaksanaan pemilu 2024. Penganugerahan ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, yang memberikan apresiasi terhadap komitmen pewarta foto Indonesia dalam mendukung jurnalistik. APFI 2025 memberikan tujuh kategori penghargaan atas karya fotografi jurnalistik terbaik dari lebih 2500 karya yang diseleksi, dengan "Photo of the Year" diraih oleh Iqbal Lubis untuk foto hilirisasi nikel di Sulawesi Selatan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Dalam artikel-artikel yang mencerminkan perspektif liberal, terdapat penekanan pada pentingnya kerukunan beragama dan dampak sosial dari karya jurnalistik. Misalnya, foto Paus Fransiskus yang mencium pemimpin masjid Istiqlal dianggap sebagai simbol baru untuk kerukunan beragama di Indonesia. Selain itu, ada harapan agar pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap penanganan korban bencana, menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak. Dari sisi Konservatif: Artikel-artikel dengan perspektif konservatif menyoroti antusiasme masyarakat dalam pelaksanaan pemilu, terutama di daerah pedalaman seperti Badui. Penekanan pada tradisi dan partisipasi warga suku Badui dalam pemilu menunjukkan nilai-nilai lokal dan komitmen terhadap demokrasi. Ada juga pengakuan terhadap kerja keras petugas TPS yang berasal dari suku Badui, yang melayani warga dengan sabar dan membantu mereka memahami tata cara mencoblos.