Laba Bersih STAA Meningkat 57,3% di Kuartal I 2025 Didukung oleh Strategi Bisnis yang Efektif dan Peningkatan Produktivitas

Date: 2025-04-26

Category: Bisnis

Rangkuman PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA), sebuah perusahaan kelapa sawit terintegrasi yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara, mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 57,3 persen year on year (yoy) menjadi Rp355 miliar pada kuartal I 2025. Kinerja ini menunjukkan bahwa strategi bisnis dan fondasi operasional perusahaan berada di jalur yang tepat, seperti yang diungkapkan oleh Kevin Wijaya, kepala hubungan investor STAA. Pendapatan perusahaan mencapai Rp1,666 triliun, tumbuh 30,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, didorong oleh peningkatan harga jual rata-rata produk utama seperti CPO, PK, dan CPKO. EBITDA tercatat Rp543 miliar, naik 39,6 persen yoy, dengan marjin EBITDA yang kuat di angka 32,6 persen. Total produksi tandan buah segar mencapai 239.874 ton, meningkat 9,7 persen, berkat peningkatan produktivitas kebun inti dan plasma. Harga jual rata-rata bersih CPO mencapai Rp14.630 per kg, sementara harga PK dan CPKO melonjak tajam. Total aset perusahaan per 31 Maret 2025 tumbuh 6,3 persen menjadi Rp8,592 triliun, dengan ekuitas yang naik menjadi Rp6,267 triliun, menunjukkan posisi keuangan yang sehat dan siap untuk ekspansi di masa depan. Kevin menegaskan optimisme perusahaan untuk memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal. Dari sisi Konservatif: Perusahaan kelapa sawit PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan sebesar 57,3 persen year on year, mencapai Rp355 miliar pada kuartal I 2025. Kinerja ini menunjukkan ketangguhan model bisnis perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar, didukung oleh strategi harga yang adaptif dan efisiensi biaya. Pendapatan total mencapai Rp1,666 triliun, tumbuh 30,5 persen dibandingkan tahun lalu, dengan peningkatan harga jual rata-rata pada produk utama. Laba usaha juga meningkat 50,3 persen menjadi Rp457 miliar, mencerminkan profitabilitas yang terjaga di tengah fluktuasi pasar. Total aset perusahaan tumbuh 6,3 persen menjadi Rp8,592 triliun, menunjukkan posisi keuangan yang sehat dan siap untuk ekspansi di masa depan.