Pemerintah Indonesia Perkuat Perlindungan Industri Padat Karya dan Diplomasi Dagang Melalui Aksesi CPTPP dan Hubungan dengan BRICS

Date: 2025-04-26
Category: Bisnis
Rangkuman Dalam acara halal bihalal dan forum group discussion yang diselenggarakan oleh Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) di Menara Kadin Jakarta pada hari Jumat, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menekankan pentingnya sistem logistik yang adaptif untuk menghadapi tantangan global, termasuk kebijakan tarif resiprokal dari Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa penguatan sistem logistik adalah kunci untuk memperluas akses pasar ekspor dan meningkatkan daya saing Indonesia di tengah arus proteksionisme. Selain itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Anindya Bakrie, mengajak ALFI untuk memperkuat ekosistem logistik nasional dan menganalisis rantai pasok yang terganggu, dengan harapan Indonesia dapat menjadi pemenang dalam kompetisi di kawasan ASEAN. Dalam konteks ini, ALFI juga mengusulkan pemanfaatan pelabuhan alternatif di luar Tanjung Priok untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi layanan ekspor-impor. Pemerintah berkomitmen untuk melindungi industri padat karya dan mencari solusi terbaik melalui kerja sama lintas sektor, serta memperkuat diplomasi dagang dengan menjajaki perjanjian seperti CPTPP dan BRICS untuk memperluas peluang investasi dan akses pasar.
Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Wamendag menekankan pentingnya memperkuat diplomasi dagang melalui aksesi ke CPTPP dan hubungan dengan BRICS, yang mencakup negara-negara dengan potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penekanan pada kolaborasi dan negosiasi yang saling menguntungkan menunjukkan pendekatan yang adaptif dan berorientasi pada keberlanjutan dalam menghadapi tantangan global. Wamendag juga mengajak semua pihak untuk menjadikan tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan memperkuat sistem logistik nasional. Dari sisi Konservatif: Wamendag menggarisbawahi pentingnya efisiensi dalam proses bongkar muat barang di pelabuhan untuk mengurangi biaya operasional perusahaan pelayaran. Ada penekanan pada perlunya menjaga hubungan dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China, serta pentingnya negosiasi untuk memastikan akses pasar yang berkelanjutan. Fokus pada ketahanan dan kemandirian dalam sistem logistik juga menjadi sorotan, dengan harapan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menghadapi tekanan global.
Related Articles
Anindya ajak asosiasi perkuat usaha logistik hadapi tarif Trump
Source: Antara
Date: 2025-04-26
Bias Rate: 0.53274
Hoax Rate: 0.0407402
Ideology Rate: 0.912727
Wamendag tekankan logistik adaptif hadapi tantangan global
Source: Antara
Date: 2025-04-26
Bias Rate: 0.662801
Hoax Rate: 0.477446
Ideology Rate: 0.919844
Wamendag: Pemerintah cari solusi terbaik lindungi industri padat karya
Source: Antara
Date: 2025-04-26
Bias Rate: 0.585966
Hoax Rate: 0.0767248
Ideology Rate: 0.866858
Wamendag: RI perkuat diplomasi dagang global lewat BRICS dan CPTPP
Source: Antara
Date: 2025-04-26
Bias Rate: 0.666529
Hoax Rate: 0.262392
Ideology Rate: 0.84791
Wamendag sebut RI jaga akses dagang global di tengah dinamika
Source: Antara
Date: 2025-04-26
Bias Rate: 0.706392
Hoax Rate: 0.490099
Ideology Rate: 0.914409
Wamendag: Diversifikasi upaya perluas pasar ekspor RI
Source: Antara
Date: 2025-04-26
Bias Rate: 0.642492
Hoax Rate: 0.194106
Ideology Rate: 0.900309
ALFI usul pemanfaatan pelabuhan alternatif kurangi kongesti Priok
Source: Antara
Date: 2025-04-26
Bias Rate: 0.456082
Hoax Rate: 0.440252
Ideology Rate: 0.283299