Tradisi Ngejot Idul Adha oleh LDII Bali Memperkuat Kerukunan Antarumat Beragama

Date: 2025-06-06

Category: Agama

Rangkuman Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, menyatakan kebahagiaannya karena tradisi 'ngejot', yaitu berbagi daging kurban kepada tetangga, tetap dilestarikan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bali. Pada hari raya Idul Adha yang berlangsung di Denpasar, LDII menyembelih 145 ekor sapi dan 275 ekor kambing, menghasilkan 10.000 paket daging kurban yang dibagikan kepada sekitar 200 kepala keluarga tanpa memandang agama. Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk persaudaraan antarumat beragama dan menjaga kerukunan di Bali, yang dikenal dengan keberagaman masyarakatnya. Salah satu penerima daging kurban, Gusti Ayu Anjani, mengungkapkan rasa syukurnya atas tradisi ini yang selalu ada setiap tahun, berharap kerukunan antarumat terus terjalin.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tradisi 'ngejot' yang dilestarikan oleh LDII Bali dianggap sebagai simbol kerukunan antarumat beragama. Ketua MDA Bali menekankan pentingnya tolong-menolong yang terdapat dalam setiap agama, dan bagaimana semangat berbagi ini memperkuat persaudaraan di masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya terbatas pada umat Islam, tetapi juga melibatkan semua umat beragama di Bali, menciptakan suasana harmonis dan saling menghormati. Dari sisi Konservatif: Tradisi 'ngejot' di Idul Adha dipandang sebagai upaya menjaga kerukunan dan persatuan di tengah masyarakat yang heterogen. Ketua LDII Bali menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antarumat, dengan memberikan daging kurban kepada sekitar 200 kepala keluarga tanpa memandang agama. Hal ini menunjukkan komitmen untuk memelihara kerukunan dan menghindari gesekan antarumat.