Pemprov Sulsel dan Oceva Indonesia Rencanakan Pembangunan Pabrik Pengolahan Rumput Laut di Takalar

Date: 2025-06-06

Category: Bisnis

Rangkuman Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan perusahaan pengolahan rumput laut Oceva Indonesia sedang merencanakan pembangunan pabrik pengolahan rumput laut di Sulsel. Pada hari Jumat, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menyatakan bahwa investasi ini memerlukan dukungan resmi dari pemerintah provinsi, yang akan dimulai dengan nota kesepahaman (MoU) untuk mengatur hak dan kewajiban. Lokasi yang disarankan untuk pabrik adalah Kabupaten Takalar, yang merupakan salah satu sentra produksi rumput laut terbesar di Sulsel, dengan kebutuhan lahan minimal 11 hektare. Sulsel dikenal sebagai salah satu penghasil rumput laut terbesar di Indonesia, dengan sekitar 65 persen produksi nasional berasal dari daerah ini. Founder Oceva, Fahrana Amelia Lubis, menjelaskan bahwa rencana investasi ini merupakan bagian dari inisiatif strategis perusahaan untuk memperkuat industri rumput laut di Sulsel, khususnya di Takalar dan Maros. Jika proyek ini berhasil, Oceva berencana untuk memperluas pengembangan industri rumput laut ke provinsi lain di Indonesia, yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih merata bagi masyarakat dan petani rumput laut.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Pembangunan pabrik pengolahan rumput laut di Sulawesi Selatan dianggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat industri lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ditekankan bahwa proyek ini tidak hanya menguntungkan industri, tetapi juga memberikan manfaat bagi petani rumput laut melalui sistem yang adil. Ada penekanan pada pentingnya dukungan pemerintah untuk menarik investasi asing dan memperluas pengembangan industri ke provinsi lain di Indonesia. Dari sisi Konservatif: Pembangunan pabrik ini dilihat sebagai peluang untuk meningkatkan ekonomi lokal, terutama di daerah Takalar yang merupakan sentra produksi rumput laut. Ada fokus pada kebutuhan lahan dan dukungan resmi dari pemerintah provinsi untuk memastikan keberhasilan investasi. Penekanan pada efisiensi biaya mobilisasi bahan baku juga menjadi sorotan, menunjukkan perhatian terhadap aspek praktis dari proyek ini.