Jepang Tawarkan Kerjasama dengan AS dalam Unsur Tanah Jarang dan LNG untuk Negosiasi Pengurangan Tarif

Date: 2025-06-06

Category: Bisnis

Rangkuman Jepang berencana menawarkan paket kerja sama kepada Amerika Serikat yang berfokus pada unsur tanah jarang dan gas alam cair (LNG) dalam upaya mengurangi tarif selama pembicaraan yang sedang berlangsung. Rencana ini diumumkan pada hari Kamis dan bertujuan untuk memperkuat rantai pasokan yang terganggu akibat ketegangan antara Washington dan Beijing, di mana China telah membatasi ekspor tujuh unsur tanah jarang utama dan menghentikan pembelian LNG dari AS. Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang, Ryosei Akazawa, telah dikirim ke Washington untuk pembicaraan tarif yang merupakan putaran kelima, dengan harapan dapat memperoleh pengurangan tarif dari AS. Akazawa dijadwalkan menghabiskan empat hari di AS dan berusaha mempercepat diskusi menjelang kemungkinan pertemuan antara Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, dan Presiden AS, Donald Trump, di KTT G7 di Kanada pada pertengahan Juni. Jepang juga meminta pencabutan bea masuk impor mobil sebesar 25 persen, meskipun tarif timbal balik sebesar 24 persen telah ditangguhkan, AS masih memberlakukan tarif dasar sebesar 10 persen serta bea tambahan terhadap baja dan aluminium.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Jepang berusaha untuk memperkuat rantai pasokan dengan menawarkan kerjasama kepada AS terkait unsur tanah jarang dan gas alam cair. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi tarif yang diberlakukan oleh AS, yang dianggap sebagai hambatan bagi perdagangan internasional. Jepang menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi ketegangan global, terutama antara AS dan China, yang telah membatasi ekspor unsur tanah jarang. Dari sisi Konservatif: Jepang mengirimkan menteri revitalisasi ekonomi untuk bernegosiasi dengan AS mengenai tarif yang tinggi, termasuk bea masuk impor mobil. Fokus utama adalah pada pengurangan tarif yang diberlakukan oleh presiden AS, yang dianggap sebagai langkah proteksionis. Jepang berharap dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan, terutama dalam konteks ketegangan dengan China yang mempengaruhi pasokan barang.