"Fitur Chat Suara di WhatsApp Bukan Pertanda Peretas: Penjelasan dan Klarifikasi"

Date: 2025-06-06

Category: Agama

Rangkuman Fitur chat suara di WhatsApp, yang muncul di grup dengan lebih dari 33 anggota, telah menjadi topik perdebatan di awal Juni 2025. Banyak warganet menerima pesan berantai yang mengklaim bahwa fitur ini menandakan adanya peretas yang mengintip percakapan. Namun, Alfons Tanujaya, seorang pengamat keamanan siber dari Vaksincom, menjelaskan bahwa klaim tersebut tidak benar. Fitur chat suara, yang ditandai dengan lingkaran dan tiga garis vertikal, adalah inovasi dari Meta untuk memudahkan komunikasi dalam grup. Selain itu, grup dengan lebih dari 256 anggota akan melihat tombol opsi dengan simbol tiga titik, yang memungkinkan pengaturan grup lebih lanjut. Fitur ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dan multitasking di WhatsApp, dengan minimum tiga peserta untuk memulai chat suara. Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa anggapan bahwa fitur ini menunjukkan adanya hacker adalah keliru.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Fitur chat suara di WhatsApp dianggap sebagai inovasi yang mempermudah komunikasi dalam grup besar. Artikel-artikel dari perspektif liberal menekankan pentingnya teknologi dalam meningkatkan kolaborasi dan interaksi sosial, serta menyoroti bahwa fitur ini bukan tanda adanya peretas, melainkan alat yang dirancang untuk memfasilitasi percakapan yang lebih efisien di antara anggota grup. Dari sisi Konservatif: Artikel-artikel dari perspektif konservatif cenderung lebih skeptis terhadap fitur baru ini, dengan fokus pada potensi risiko keamanan yang mungkin ditimbulkan. Mereka mengingatkan pengguna untuk tetap waspada terhadap kemungkinan peretasan dan menyarankan agar tidak sembarangan bergabung dalam grup yang menawarkan fitur chat suara, meskipun klaim tersebut telah dibantah oleh ahli keamanan siber.