Jutaan Warga Negara Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Menyebabkan Kebocoran Devisa Rp 200 Triliun Setiap Tahun

Date: 2025-06-05

Category: Bisnis

Rangkuman Setiap tahun, sekitar 1 juta warga negara Indonesia (WNI) memilih untuk berobat ke luar negeri, terutama ke negara-negara seperti Malaysia dan Singapura, yang dianggap memiliki kualitas layanan kesehatan yang lebih baik. Menurut data dari Singapore Tourism Board dan Kementerian Kesehatan Singapura, WNI menyumbang sekitar 47,2 persen dari pasien asing di Singapura. Dua alasan utama yang mendorong WNI untuk berobat ke luar negeri adalah kualitas layanan dan harga yang lebih terjangkau. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, mengungkapkan bahwa kebocoran devisa akibat WNI yang berobat ke luar negeri mencapai Rp 200 triliun setiap tahunnya. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah berupaya memperluas jangkauan rumah sakit di Indonesia dan mendorong kemitraan antara rumah sakit lokal dan internasional guna meningkatkan kualitas pelayanan dan menekan biaya.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Artikel-artikel dengan perspektif liberal menyoroti pentingnya peningkatan kualitas layanan kesehatan di dalam negeri untuk mencegah kebocoran devisa. Mereka menekankan perlunya kerjasama antara rumah sakit lokal dan internasional untuk transfer pengetahuan dan teknologi, serta menekankan bahwa aksesibilitas dan biaya yang terjangkau harus menjadi prioritas. Ada penekanan pada perlunya reformasi dalam sistem kesehatan untuk memastikan bahwa warga negara Indonesia tidak perlu mencari perawatan di luar negeri. Dari sisi Konservatif: Artikel-artikel dengan perspektif konservatif lebih fokus pada fakta bahwa hampir satu juta WNI berobat ke luar negeri setiap tahun, yang menyebabkan kebocoran devisa mencapai Rp 200 triliun. Mereka menyoroti dua alasan utama, yaitu kualitas layanan kesehatan yang dianggap lebih baik di negara tetangga dan biaya yang lebih terjangkau. Ada penekanan pada tantangan bagi pengelola rumah sakit di Indonesia untuk bersaing dalam hal kualitas dan harga, serta pentingnya strategi untuk menarik kembali pasien.