Prioritas Perluasan MRT Jakarta ke Tangerang Selatan: Alasan dan Rencana Proyek

Date: 2025-06-05

Category: Transportasi

Rangkuman Rencana perluasan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta menjadi sorotan setelah Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan bahwa jalur menuju Tangerang Selatan (Tangsel) akan diprioritaskan dibandingkan ke Depok. Pernyataan ini disampaikan pada Rabu, 4 Juni 2025, sebagai tanggapan atas permintaan Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah. Pramono menjelaskan bahwa proyek MRT ke Tangsel sudah memasuki tahap komunikasi lanjutan antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Banten, dengan dua rute prioritas yang telah dipetakan: Rute Pondok Aren – Serpong dan Rute Ciputat – Pondok Cabe. Kedua jalur ini dianggap potensial karena menghubungkan kawasan permukiman padat dan pusat aktivitas masyarakat, serta memiliki potensi trafik harian yang tinggi. Meskipun proyek ini mendapatkan dukungan awal, tantangan seperti skema pembiayaan dan pembagian kewenangan antar-pemerintah daerah masih perlu diselesaikan. Pembangunan MRT di Tangsel direncanakan menggunakan dana investasi dari perusahaan swasta untuk mengurangi beban anggaran pemerintah daerah. Rute MRT yang menghubungkan Jakarta dan Tangsel direncanakan membentang dari Lebak Bulus hingga Rawa Buntu.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Tidak ada perspektif liberal yang tersedia. Dari sisi Konservatif: Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa perluasan MRT ke Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi prioritas dibandingkan ke Depok. Ia menyebutkan bahwa proyek ini sudah memasuki tahap komunikasi lanjutan dengan Pemprov Banten dan menekankan kesiapan Pemprov Jakarta untuk menanggung modal awal proyek, asalkan perhitungan bisnisnya saling menguntungkan. Dua rute prioritas menuju Tangsel telah dipetakan, yaitu Rute Pondok Aren – Serpong dan Rute Ciputat – Pondok Cabe, yang dianggap paling potensial karena menghubungkan kawasan permukiman padat dan pusat aktivitas masyarakat. Tantangan yang dihadapi termasuk skema pembiayaan dan pembagian kewenangan antar-pemerintah daerah, dengan penekanan bahwa pembangunan MRT tidak akan menggunakan APBD Tangsel.