IKM UI Desak TNI Hentikan Intervensi dan Provokasi terhadap Gerakan Mahasiswa serta Tegaskan Independensi Perjuangan Mahasiswa

Date: 2025-04-25

Category: Politik

Rangkuman Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia (IKM UI) mengeluarkan pernyataan tegas pada 25 April 2025, menolak segala bentuk intervensi dan provokasi terhadap gerakan mahasiswa, termasuk dari pihak militer. Pernyataan ini dihasilkan dalam Sidang Paripurna V Kongres Mahasiswa UI yang berlangsung pada 23 April 2025. IKM UI menekankan bahwa gerakan mahasiswa harus independen dan tidak boleh dikendalikan oleh kepentingan politik atau ekonomi. Mereka mengecam dugaan intervensi oleh Komando Distrik Militer yang berusaha membangun kedekatan semu dengan mahasiswa, serta pelanggaran prosedur oleh aparat intelijen yang mencoba memasuki lokasi kegiatan tanpa izin resmi. IKM UI juga menuntut agar TNI menghentikan provokasi dan penyebaran narasi palsu terkait gerakan mahasiswa, serta menegaskan pentingnya pemisahan antara institusi militer dan gerakan mahasiswa yang berbasis pada nilai-nilai sipil.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: IKM UI menekankan pentingnya independensi gerakan mahasiswa dari intervensi politik dan militer. Mereka menolak segala bentuk komersialisasi dan degradasi nilai perjuangan mahasiswa, serta mengecam upaya sistematis yang dapat memecah solidaritas. Pernyataan resmi mereka menegaskan bahwa gerakan mahasiswa adalah gerakan moral yang tidak boleh dikendalikan oleh kepentingan eksternal. IKM UI juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap dugaan intervensi militer yang berpotensi mengooptasi perjuangan mahasiswa. Dari sisi Konservatif: Terdapat penekanan pada pentingnya menjaga hubungan antara mahasiswa dan pihak militer, dengan beberapa pihak berargumen bahwa kedekatan ini dapat memberikan legitimasi pada gerakan mahasiswa. Namun, IKM UI secara tegas menolak afiliasi dengan militer dan menuntut agar TNI menghentikan provokasi serta penyebaran narasi palsu. Mereka menilai tindakan intelijen yang mencoba memasuki lokasi kegiatan mahasiswa tanpa izin sebagai pelanggaran terhadap kebebasan akademik.