Gubernur Bali Wayan Koster Bantah Larangan Tampil untuk Seniman Petruk di Pesta Kesenian Bali 2025 dan Soroti Isu Politik yang Muncul

Date: 2025-06-05

Category: Politik

Rangkuman Gubernur Bali, Wayan Koster, membantah tudingan bahwa panitia Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 2025 melarang seniman I Nyoman Subrata, yang dikenal sebagai Petruk, untuk tampil. Pernyataan ini disampaikan di Denpasar pada hari Kamis, di mana Koster mengungkapkan kebingungannya atas isu yang berkembang, yang mengaitkan larangan tersebut dengan politik, terutama setelah dukungan Petruk kepada lawan politiknya dalam pilkada 2024. Koster menjelaskan bahwa kurator dari Dinas Kebudayaan Bali hanya mengeluarkan aturan untuk tidak menampilkan konten kasar, dan meminta agar komunikasi yang baik dilakukan antara kurator dan sanggar untuk memastikan penampilan yang pantas. Ia menekankan pentingnya menyelesaikan isu ini tanpa mengaitkannya dengan politik, dan berharap agar Petruk tetap memiliki kesempatan untuk tampil tanpa merasa tertekan oleh situasi politik.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi seniman Petruk untuk tampil di Pesta Kesenian Bali. Ia mengungkapkan kebingungannya terhadap tudingan yang mengaitkan larangan tersebut dengan politik, terutama setelah dukungan Petruk kepada lawan politiknya. Koster menekankan pentingnya komunikasi antara kurator dan sanggar untuk memastikan penampilan yang sesuai, tanpa konten kasar. Ia juga meminta agar isu ini tidak dipolitisasi lebih lanjut. Dari sisi Konservatif: Gubernur Koster menanggapi tudingan bahwa ia melarang Petruk tampil, menegaskan bahwa keputusan tersebut berasal dari kurator yang mengeluarkan aturan untuk menghindari konten yang tidak pantas. Ia menyoroti bahwa tidak ada larangan dari dirinya atau pihak lain, dan meminta agar isu ini tidak dikaitkan dengan politik. Koster juga menyarankan agar kurator memberikan arahan yang jelas kepada seniman untuk menjaga kesopanan di panggung.