Adhi Kismanto Diterima di Kementerian Kominfo Meski Tidak Lulus Seleksi dan Hanya Berpendidikan SMA

Date: 2025-06-05

Category: Korupsi

Rangkuman Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah membentuk tim evaluasi internal untuk menyelidiki kelemahan pengelolaan proyek Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) setelah insiden ransomware yang terjadi pada 5 Juni 2025. Inspektur Jenderal Komdigi, Arief Tri Hardiyanto, mengungkapkan bahwa evaluasi dilakukan secara menyeluruh dari sisi teknis dan tata kelola, menemukan sejumlah kelemahan yang memerlukan rekomendasi perbaikan. Selain itu, muncul dugaan kolusi dalam praktik fraud terkait proyek PDNS dan kasus perjudian online (judol) yang melibatkan pegawai Komdigi. Dalam proses hukum yang sedang berlangsung, dua pejabat Komdigi telah ditetapkan sebagai tersangka. Sidang terkait kasus judol di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan juga berlangsung pada hari yang sama, di mana sembilan eks pegawai Kementerian Kominfo menjadi terdakwa. Salah satu terdakwa, Adhi Kismanto, terungkap masuk ke Kementerian tanpa memenuhi kriteria pendidikan yang ditetapkan, berkat rekomendasi dari Menteri Koperasi saat itu. Proses rekrutmen Adhi menunjukkan adanya intervensi dari pejabat tinggi, meskipun ia tidak memenuhi syarat sebagai lulusan S1.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Dalam artikel yang ada, tidak terdapat perspektif liberal yang jelas terkait dengan peristiwa yang dibahas. Dari sisi Konservatif: Artikel mengungkapkan kekhawatiran mengenai penerimaan Adhi Kismanto ke Kementerian Komunikasi dan Informatika tanpa memenuhi kriteria yang ditetapkan, yaitu lulusan S1. Terdapat penekanan pada intervensi dari menteri yang meminta agar Adhi diterima meskipun latar belakang pendidikannya tidak sesuai, menunjukkan adanya praktik favoritisme dalam proses seleksi.