Nikita Mirzani dan Asistennya Ditahan Terkait Kasus Pemerasan, Berkas Diserahkan ke Kejaksaan dengan Enam Jaksa Menyusun Dakwaan

Date: 2025-06-05

Category: Korupsi

Rangkuman Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan sedang menyusun dakwaan terhadap Nikita Mirzani dan asistennya, IM alias Mail, terkait kasus dugaan pemerasan yang dilaporkan oleh dokter Reza Gladys. Proses ini dimulai setelah pelimpahan berkas perkara yang dinyatakan lengkap pada 5 Juni 2025. Nikita dan Mail ditahan di Rutan Pondok Bambu dan Rutan Cipinang, masing-masing, setelah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam laporan, Reza mengklaim bahwa Nikita mengancamnya dan meminta uang sebesar Rp 5 miliar untuk menutup mulutnya, yang membuat Reza merasa tertekan dan mentransfer total Rp 4 miliar. Jaksa penuntut umum yang menangani kasus ini terdiri dari enam orang, dan saat ini mereka sedang meneliti dakwaan sebelum diserahkan ke pengadilan. Nikita, saat diserahkan ke kejaksaan, terlihat tenang dan menyatakan bahwa ia dalam keadaan sehat, sementara asistennya juga menunjukkan sikap positif saat berinteraksi dengan media.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Nikita Mirzani dan asistennya, IM, ditahan setelah pelimpahan berkas kasus dugaan pemerasan ke Kejaksaan. Dalam laporan, disebutkan bahwa Nikita diduga melakukan tindakan pemerasan terhadap dokter Reza Gladys dengan ancaman dan permintaan uang yang signifikan. Proses hukum yang sedang berlangsung menunjukkan upaya penegakan hukum yang transparan, di mana barang bukti seperti handphone dan mobil diserahkan ke kejaksaan. Penahanan ini mencerminkan komitmen untuk menangani kasus-kasus yang melibatkan dugaan pelanggaran hukum secara serius. Dari sisi Konservatif: Kasus pemerasan yang melibatkan Nikita Mirzani dan asistennya, IM, telah memasuki tahap penahanan setelah pelimpahan berkas ke Kejaksaan. Tindakan Nikita yang menjelek-jelekkan nama dokter Reza Gladys di media sosial dan permintaan uang sebesar Rp 5 miliar dianggap sebagai tindakan yang merugikan. Pelimpahan berkas dan barang bukti menunjukkan bahwa pihak berwenang bertindak tegas dalam menangani kasus ini, dengan harapan dapat memberikan keadilan bagi korban yang merasa terancam dan diperas.