"Pengembangan Transjabodetabek dan Target 2.000 Bus Listrik Transjakarta hingga 2029"

Date: 2025-06-05

Category: Transportasi

Rangkuman Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menargetkan penambahan 2.000 bus listrik untuk TransJakarta hingga tahun 2029, dengan saat ini sudah ada 200 bus listrik yang beroperasi. Pada 5 Juni 2025, Pramono meresmikan rute baru Transjabodetabek P11 yang menghubungkan Bogor dan Blok M, dengan waktu tempuh sekitar 90 menit pada jam sibuk dan 22 titik pemberhentian. Rute ini dilayani oleh 16 armada bus dengan interval keberangkatan setiap 15 menit. Tarif untuk perjalanan ini ditetapkan sebesar Rp 2.000 pada pagi hari dan Rp 3.500 pada siang hingga malam. Selain itu, perpanjangan koridor 13 TransJakarta hingga Ciledug juga diresmikan pada hari yang sama, dengan panjang lintasan baru mencapai 29,5 kilometer. Pramono berharap perluasan layanan ini dapat meningkatkan konektivitas transportasi publik di Jakarta dan daerah sekitarnya, serta mengurangi kemacetan dan polusi udara.

Analisis Dari sisi Dari sisi liberal: Perluasan rute Transjabodetabek dan perpanjangan koridor Transjakarta dianggap sebagai langkah positif untuk mengurangi kemacetan dan polusi di Jakarta. Gubernur Rano Karnadi menekankan pentingnya mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, dengan harapan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Rano juga menyatakan bahwa banyaknya rute baru akan meningkatkan aksesibilitas dan mendorong warga untuk beralih ke transportasi umum, yang sejalan dengan upaya menjaga lingkungan. Dari sisi Konservatif: Perpanjangan koridor Transjakarta dan pengembangan Transjabodetabek dipandang sebagai respons terhadap masalah kemacetan yang semakin parah. Gubernur Pramono Anung menyoroti pentingnya menyelesaikan pembangunan jalur layang yang tertunda di Tangerang, yang diharapkan dapat membantu mengatasi kemacetan di kedua wilayah. Penekanan pada kolaborasi antara Pemprov Jakarta dan Pemkot Tangerang menunjukkan pendekatan pragmatis dalam menangani infrastruktur transportasi.